Seperti Borneo, Sambas, Lawai, Sukadana, Kotawaringin, Pembuang, Sampit, Mendawai, Kutai, Pulau Laut, hingga Swarangan.
Saat mencapai masa kejayaannya, Kerajaan Banjarmasin menjadi kerajaan terkuat di Pulau Kalimantan.
Hal ini didukung dengan Pelabuhan Banjarmasin yang bebas untuk perdagangan asing seperti Inggris, Tiongkok, Prancis, dan Portugis.
Kemunduran Kerajaan Banjarmasin
Kerajaan Banjarmasin sempat terancam diserang oleh Kesultanan Mataram Islam di bawah pimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Namun setelah dilakukan perjanjian damai 1637, hubungan dua kerajaan Islam yang sempat tegang kini membaik.
Kerajaan Banjarmasin mulai menuju keruntuhan setelah seiring terlibatnya polemik dengan pihak Belanda atau VOC.
Hingga akhirnya pada tanggal 11 Juni 1860, Kerajaan Banjarmasin dihapuskan dan digantikan komisi kerajaan di bawah pengawasan Belanda.
Meski begitu, pemerintahan Kerajaan Banjarmasin baru benar-benar berakhir pada tanggal 24 Januari 1905.
Wilayah Kerajaan Banjar yang meliputi banyak daerah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dibagi menjadi beberapa kerajaan kecil.
Peninggalan Kerajaan Banjarmasin
Baca Juga: Kerajaan Ternate: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalannya