Ada Penjelasan Ilmiahnya! Ini Alasan Rasa Gatal Bisa Berpindah Setelah Digaruk

By Grace Eirin, Rabu, 23 November 2022 | 19:05 WIB
Setelah digaruk, rasa gatal bisa berpindah tempat. (karlyukav/freepik)

Hideki Mochizuki, PhD, Asisten Profesor Dermatologi di TUSM menyebutkan menggaruk terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan intensitas gatal.

Hormon Serotonin

Ketika merasa gatal dan menggaruk, otak kita mengeluarkan hormon serotonin. Hormon serotonin berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut. 

Hormon ini juga akan dikeluarkan ketika kita mengurangi rasa gatal dengan cara mencubit, mengusap, atau memukul secara perlahan. 

Itulah mengapa, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara. 

Namun, pada suatu waktu hormon serotonin ini akan habis. Bersamaan dengan itu, rasa gatal muncul kembali. 

Uniknya, rasa gatal tersebut dapat muncul pada bagian tubuh yang semula gatal maupun bagian tubuh yang lain. 

Menurut Zhou-Feng Chen dari Universitas Washington, hormon serotonin yang menyebar dari otak ke sumsum tulang belakang dapat berpindah. 

Serotonin berpindah dari neuron pengindraan rasa sakit menuju ke sel saraf yang memengaruhi intensitas gatal. 

Atau dengan kata lain, hormon serotonin berperan dalam memengaruhi rasa gatal, baik mengurangi ataupun meningkatkan intensitas gatal.

Para peneliti terus melakukan penelitian untuk memahami rasa gatal, agar dapat mengembangkan terapi atau metode pengobatan pada pasien gatal kronis.

Baca Juga: 5 Fakta Aneh Dunia Hewan yang Bisa Dijelaskan Sains, Sudah Pernah Baca?