Mengapa Interaksi Sosial dapat Menimbulkan Terjadinya Konflik?

By Grace Eirin, Sabtu, 26 November 2022 | 09:35 WIB
Konflik merupakan contoh bentuk interaksi sosial disosiatif. (pikisuperstar/freepik)

Perbedaan di masyarakat akan menjadi konflik jika orang tidak menerapkan toleransi, teman-teman. 

Perbedaan-perbedaan yang tidak segera diatasi akan berkembang menjadi perpecahan, setelah terjadi konflik. 

Berdasarkan bentuknya, konflik termasuk jenis interaksi sosial bentuk disosiatif, atau proses interaksi yang mengarah kepada perpecahan.

Jadi, memang benar interaksi sosial dapat menimbulkan konflik, terutama jika ditemukan perbedaan yang tidak ditoleransi. 

Akibat Konflik

Konflik yang disebabkan oleh beberapa hal di atas juga dapat menimbulkan akibat sebagai berikut. 

1. Meningkatnya solidaritas sesama kelompok, karena merasa memiliki tujuan yang sama. 

2. Retaknya hubungan antarindividu dan kelompok, karena terjadi konflik di dalam kelompok. 

3. Terjadinya perubahan kepribadian, karena saling mempertahankan pendiriannya masing-masing. 

4. Rusaknya harta benda hingga membahayakan manusia yang lain, karena konflik terjadi dengan cara yang anarkis.

Setelah mengetahui akibatnya, penting untuk kita mencari cara menangani atau mengatasi konflik di masyarakat. 

Baca Juga: 3 Contoh Konflik Individu di Lingkungan Keluarga dan Cara Mengatasinya