Jadi, matahari sebenarnya merupakan bola gas raksasa yang besar dan panas.
Panasnya berasal dari pembakaran hidrogen di inti matahari. Hidrogen yang dipanaskan akan berubah menjadi gas helium dan makin panas.
Akibat penggabungan gas hidrogen, helium, dan gas-gas lain, terjadilah reaksi fusi menyebabkan matahari bercahaya.
Oleh karena itu, susunan gas terbesar dari matahari, yaitu hidrogen dan helium.
Menjadikan matahari sebagai benda langit yang punya cahaya sendiri dan termasuk bintang.
Pemanfaatan Energi Matahari
Matahari punya energi yang besar dan tidak terbatas, sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia di bumi.
Tidak hanya sebagai sumber cahaya di siang hari, tetapi menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Apalagi, di daerah tropis seperti di Indonesia yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita bisa menyerap energi cahaya dan panas menggunakan sel surya.
Nantinya, energi matahari diubah secara langsung dengan cara efek fotovoltaik.
Baca Juga: Terjadi Hari Ini, Apa Dampak Gerhana Matahari Bagi Manusia dan Hewan?