Mengenal 3 Jenis Tembang Jawa dan Contohnya: Tembang Gedhe, Tengahan, dan Macapat

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 30 November 2022 | 16:30 WIB
Mengenal tiga jenis tembang dalam budaya Jawa. (PIXABAY/Hans)

2. Tembang Tengahan atau Sekar Madya

Nah setelah tembang gedhe, muncullah tembang tengahan yang juga biasa disebut dengan sekar madya

Bahasa yang digunakan dalam tembang tengahan cenderung lebih modern dibanding dengan tembang gedhe

Tembang tengahan juga masih termasuk tembang klasik yang dulunya sempat ditulis menggunakan aksara Jawa. 

Buku yang bercerita menggunakan tembang tengahan disebut kidung, contohnya seperti kidung Sundhayana hingga kidung Ranggalawe

Tembang tengahan mengandung filosofi tentang kehidupan masyarakat Jawa sehingga tertulis dalam kidung.

O iya, secara teknis, tembang tengahan juga digunakan untuk “mbawani gendhing” atau membuka gendhing.

Sama halnya dengan tembang klasik lainnya, tembang tengahan juga memiliki sejumlah ciri-ciri, seperti:

- Tiap gatra tidak lebih dari 8 wanda, tanpa lampah

- Menggunakan bahasa Jawa baru. 

- Terikat guru wilangan.

Baca Juga: 20 Contoh Peribahasa Jawa, Lengkap Beserta Arti dalam Bahasa Indonesia