Bobo.id - Mudik adalah salah satu tradisi yang terus dan telah berlangsung di Indonesia sejak dahulu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mudik adalah pulang ke kampung halaman. Biasanya mudik dilakukan paling sering pada saat libur menjelang lebaran atau Hari Raya Idulfitri.
Namun, tahukah kamu sejak kapan tradisi mudik ini mulai dikenal di Indonesia? Yuk, simak sejarah perkembangan tradisi mudik lebaran!
Asal Kata Mudik
Di dalam bahasa Jawa, mudik berarti ‘mulih dilik’ yang berarti pulang sebentar saja.
Dilansir dari Kompas.id, ternyata mudik juga bisa diambil dari bahasa Betawi yaitu 'menuju udik' atau berarti 'pulang kampung'.
Menurut pergaulan masyarakat Betawi, istilah mudik berlawanan arti dengan istilah 'milir' yang berarti 'pergi'.
Namun, istilah 'mudik' baru berkembang sekitar tahun 1970-an, karena pada tahun tersebut, penduduk Jakarta berkurang menjelang Idulfitri, yang berdekatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.
Berdasarkan catatan berita dari Harian Kompas edisi 10 Desember 1969, Lebaran 1 Syawal jatuh pada tanggal 21 Desember 1969, berdekatan dengan hari Natal 25 Desember, dan Tahun Baru 1 Januari.
Baca Juga: Jadi Tradisi Saat Lebaran, Ini Asal-usul Mudik di Indonesia dan 3 Negara Lain yang Juga Melakukannya
Uniknya, arus mudik atau ramainya lalu lintas akibat perjalanan pulang kampung dari Jakarta, telah berlangsung sejak tanggal 4 hingga 5 Desember 1969.
Ketika itu, Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadi satu-satunya kota yang mengalami perkembangan pesat dibandingkan kota-kota lain.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR