Karena penemuan fosil inilah manusia bisa mempelajari kondisi bumi di masa purba, perubahan daratan dan perairan, dan pembagian zaman di bumi.
Proses Pembentukan Fosil
Fosil berasal dari bahasa Latin, yaitu “fossus”, yang artinya telah digali. Biasanya, fosil ditemukan di dalam lapisan bumi terlindungi oleh bebatuan.
Namun, tidak semua organisme di masa lampau menjadi fosil. Karena, agar membentuk fosil suatu sisa-sisa organisme harus langsung terlapisi sedimen setelah mereka mati.
Sedimen (endapan batuan) dapat berupa laut berpasir, lava, atau tar (cairan karbon atau hidrokarbon) yang lengket.
Seiring waktu. Nantinya mineral dalam sedimen akan meresap ke dalam organisme yang sudah mati hingga mengeraskan sebagian tubuhnya.
Fosil lebih mudah ditemukan pada organisme bercangkang keras dan bertulang.
Selain itu, beberapa temuan fosil juga disebabkan karena organisme tersebut terjebak getah pohon dan menciptakan batu amber.
Batuan amber dapat mengawetkan organisme yang bertubuh lunak, seperti semut, lalat, atau nyamuk.
Pengertian Artefak
Artefak adalah peninggalan berupa peralatan dan sejenisnya yang dulu digunakan oleh peradaban manusia di masa lampau.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Apa Bahan Baku BBM dan Bagaimana Produksinya?