Kemudian, seni gamelan juga dipengaruhi oleh budaya Islam.
Sunan Kalijaga membuat gong sekaten dan diberi nama Syahadatain, yang sampai sekarang masih ditabuh pada perayaan Maulid Nabi di halaman Masjid Agung Demak.
Selain itu, Sunan Kalijaga juga menciptakan dan mempopulerkan lagu daerah untuk menyebarkan ajaran Islam, seperti lagu Lir-ilir, Gundul-Gundul Pacul, Kidung Rumeksa Ing Wengi, Lingsir Wengi, dan Suluk Linglung.
Apakah teman-teman pernah mendengarkan salah satunya?
Sunan Kalijaga juga punya ciri khas berpakaian yang tidak membedakannya dengan masyarakat Jawa, yaitu mengenakan blangkon dan surjan.
Masyarakat Jawa pada masa itu pun mudah menerima budaya baru yang masuk ke dalam Nusantara, karena tidak menentang kebudayaan yang sudah ada lebih dulu.
Ajaran hidup dari Sunan Kalijaga yang masih dijaga sampai sekarang adalah filosofi “Urip Iku Urup”, yaitu bermakna kalau manusia yang hidup hendaknya memberi manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
Silsilah Sunan Kalijaga
Sebenarnya, asal-usul keturunan Sunan Kalijaga dari mana, ya?
Ternyata, Sunan Kalijaga adalah anak dari Bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan istrinya yang bernama Dewi Nawangrum.
Diperkirakan, Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1450 dan punya nama asli Raden Said atau Raden Sahid.
Baca Juga: Disebabkan oleh 3 Kesalahan, Begini Asal-usul Nama Kota Salatiga #MendongenguntukCerdas