Di malam hari, saat sendirian, Pangeran Taka berpikir keras.
“Bagaimana cara membuat Putri Hening berbicara, ya? Kalau aku gagal membuatnya bicara, maka aku akan dikurung,” gumamnya sendirian.
Tiba-tiba, tak disangka, burung bulbul di kandang berbicara,
"Mengapa begitu sedih, pangeranku? Apa yang membuatmu susah?”
Pangeran Taka gemetar takut. Ia tak yakin, apakah burung itu yang berbicara, atau hantu.
Pangeran Taka lalu menenangkan dirinya.
“Jangan takut, Pangeran. Ini aku, si burung bulbul yang bisa bicara,” kata burung itu lagi.
Pangeran Taka akhirnya yakin, kalau burung bulbul itu yang berbicara, dan bukan hantu. Ia menduga, mungkin dewa akan menolongnya melalui burung bulbul itu. Pangeran Taka lalu bercerita pada burung bulbul itu, bahwa ia kena kutuk seorang nenek. Tubuhnya lemah dan sakit-sakitan kecuali ia berhasil membuat Putri Hening bicara.
“Sampai saat ini, aku tidak mendapat ide. Aku tak tahu cara membuat Putri Hening berbicara,” kata Pangeran Taka.
Burung bulbul itu menjawab, “Tidak perlu khawatir, Pangeran. Pergilah sekarang ke kastil dan bawa aku bersamamu. Putri Hening memakai tujuh kerudung yang menutupi wajahnya. Tidak ada yang pernah melihat wajahnya, dan Putri Hening sendiripun tidak pernah melihat siapa pun. Letakkan aku di kandangku di bawah tiang lampu berdiri di sudut kamar.”
Lalu, bulbul itu berkata lagi, “Tanyakanlah kabar sang Putri. Tentu saja Putri tidak akan menjawab. Tapi Pangeran berbicaralah dengan kap lampu berdiri itu. Nanti, aku yang akan menjawabnya.”
Baca Juga: Unik! Ada Legenda Monster Kucing di Jepang, Apa Namanya? #MendongengUntukCerdas