Dongeng Anak: Anak-Anak yang Tak Berterima Kasih #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Jumat, 9 Desember 2022 | 18:10 WIB
Dongeng Anak: Anak-Anak yang Tak Berterima Kasih (@anchaleear via Canva)

Kek Rokoko sangat sedih dan menangis.

“Ayah tidak tahu harus pergi ke mana,” katanya.

Ketiga kurcaci itu akhirnya berunding lagi. Mereka akhirnya membuat keputusan.

“Di tepi hutan, ada sebuah pondok bekas milik kurcaci pemburu. Pondok itu sekarang sudah kosong. Ayah tinggal saja di sana. Nanti kami bergantian mengantarkan makanan untuk Ayah ke sana,” kata mereka.

Kek Rokoko menangis sedih. Ia tak bisa membayangkan tinggal sendirian di tepi hutan.

Bagaimana kalau anak-anaknya lupa membawakan makanan dan minuman untuknya?

Ia sudah terlalu tua untuk pergi berburu. Kakinya juga tak kuat untuk pergi ke sungai mengambil air.

Namun, keputusan ketiga anaknya itu sudah bulat. Kek Rokoko pasrah dibawa ke tepi hutan.

Pakaian dan perlengkapannya dibawa juga ke dalam pondok kecil bekas milik pemburu. Ia lalu ditinggal disana dengan makanan dan minuman secukupnya.

Ketika hari menjelang sore, Kek Rokoko merasa sangat kesepian. Ia berjalan pelan di jalan setapak tepi hutan.

Pada saat itu, ia berpapasan dengan sebuah kereta kuda mewah milik kurcaci bangsawan. Kek Rokoko membuka topinya dan membungkuk memberi hormat.

Baca Juga: Dongeng Anak: Apel Tertawa dan Apel Menangis #MendongenguntukCerdas