Bobo.id - Konflik adalah suatu proses sosial yang tejadi antarindividu atau antarkelompok yang berusaha bersaing untuk mendapatkan suatu kepentingan.
Selain itu, konflik bisa terjadi karena perbedaan budaya, fisik, kepentingan, nilai, dan perilaku.
Namun, konflik juga bisa dialami oleh diri sendiri atau konflik intrapersonal, lo.
Penyebabnya adalah tekanan peran dan ekspektasi dari luar yang berbeda dengan keinginan atau harapannya.
Lalu, bagaimana cara menangani konflik intrapersonal, ya? Berikut, penjelasan lengkapnya. Yuk, simak!
Cara Menangani Konflik Intrapersonal
1. Mengetahui Apa yang Sebenarnya Kita Inginkan
Pertama, teman-teman harus tahu apa yang sebenarnya kita inginkan tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
Misalnya, ketika ingin mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Oleh karena itu, kita bisa mencatat keinginan tersebut untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil.
2. Mencari Tahu Sumber Masalah
Setelah itu, berusahalah mencari tahu sumber masalah kenapa kita tidak bisa mewujudkan keinginan diri sendiri.
Lakukanlah riset kecil-kecilan, mulai dari daftar keinginan, masalah, dan solusi yang bisa dilakukan saat ini.
3. Memutuskan Memecahkan Masalah
Kemudian, jika teman-teman sudah mengetahui sumber masalahnya, cobalah cari solusi yang tepat.
Kita bisa mendiskusikannya dengan sahabat, keluarga, atau orang terdekat lainnya. Jadi, kita bisa bersikap untuk memilih keputusan agar masalahnya cepat selesai.
Baca Juga: Punya Kedudukan yang Sama, Ini 4 Cara Menghormati Hak dan Kewajiban Warga Negara
4. Menyampaikan Keinginan
Jika sudah diputuskan, wujudkanlah keinginan yang berasal dari diri sendiri.
Tunjukkan kalau teman-teman punya ide cemerlang dan bisa mengatasi permasalahan yang sednag dihadapi.
Selain itu, pastikan kita juga berusaha memperbaiki perilaku diri sendiri, yang awalnya negatif menjadi positif.
5. Melakukan Aksi
Keinginan dan solusi tentu harus dilaksanakan agar konflik dalam diri bisa selesai. Wujudkanlah cita-cita dengan percaya diri, semangat, dan pantang menyerah.
Meskipun ada masalah baru, teman-teman tetap siap menghadapi dan menyusun rencana baru.
Konflik dalam Masyarakat
Sedangkan, konflik yang terjadi dalam masyarakat, seperi antarindividu, antarkelompok, atau individu dengan kelompok bisa diselesaikan dengan beberapa cara berikut.
1. Preventif
Konflik diatasi dengan cara preventif, artinya dilakukan upaya pencegahan agar dampaknya tidak terlalu besar di masa depan.
Tindakan preventif dilakukan karena manusia sadar akan potensi konflik yang tidak diatasi dengan baik.
Contohnya, sosialisasi vaksin bagi masyarakat untuk mencegah wabah penyakit di masa depan.
2. Represif
Konflik diatasi dengan cara represif, artinya penyelesaikan konflik setelah konflik itu terjadi.
Tujuannya untuk mengembalikan keseimbangan dan keserasian akibat munculnya konflik yang tidak bisa terhindarkan.
Baca Juga: 3 Contoh Konflik Individu di Lingkungan Keluarga dan Cara Mengatasinya
Contohnya, guru menghukum peserta didik yang melanggar tata tertib yang sudah disepakati.
3. Kuratif
Konflik diatasi dengan cara kuratif, artinya menyelesaikan atau menanggulangi dampak yang disebabkan konflik yang sudah terjadi.
Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mengetahui penyebab, menemukan solusi, mediasi, dan menempuh jalur hukum.
Contohnya, membubarkan kedua kelompok yang sedang bertikai oleh aparat keamanan.
Nah, itulah cara menangani konflik intrapersonal, mulai dari mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan hingga melakukan aksi.
(Penulis: Monica Ayu Caesar Isabela)
Baca Juga: 10 Contoh Konflik SARA dan Upaya Mengatasinya
---
Kuis! |
Apa itu konflik? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.