Bobo.id - Kerajaan Romawi Kuno yang berpusat di Kota Roma tentu tidak lepas dari kekuasaan dan pemerintahan Raja Romawi Kuno.
Sebagai informasi, pemerintahan Romawi Kuno bisa dibagi menjadi tiga periode yang berbeda-beda.
Ada periode Kerajaan Romawi (753-509 SM), Republik Romawi (509-31 SM), dan Kekaisaran Romawi (31 SM-476 M).
Kerajaan Romawi adalah periode paling awal dalam sejarah Romawi Kuno, yakni ketika kota dan wilayahnya mulai diperintah oleh raja.
Dilansir dari Kompas.com, munculnya peradaban Romawi Kuno diawali dengan didirikannya Kota Roma pada 753 SM.
Selama hampir dua setengah abad berkuasa, Kerajaan Romawi telah dipimpin oleh tujuh raja. Berikut ini ketujuh Raja Romawi Kuno:
1. Raja Romulus (753-717 SM)
Raja Romawi Kuno yang pertama berkuasa sekaligus pendiri Kota Roma adalah Romulus. Ia memerintah pada 753-717 Sebelum Masehi.
Setelah menjadi raja, Romulus mengizinkan semua laki-laki dalam berbagai golongan untuk datang dan menjadi warga Roma.
Selain itu, Romulus juga menyediakan istri bagi warganya dengan menculik perempuan-perempuan kaum Sabin.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Romulus memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi raja.
Baca Juga: Baju Romawi Kuno: Nama, Jenis, dan Fungsinya di dalam Masyarakat
Pada masa pemerintahannya, Roma berperang dengan kerajaan Sabin hingga Kerajaan Fidenate dan Veii.
Sepeninggal Raja Romulus pada usia 54 tahun, Romulus kemudian dipuja sebagai Quirinus yakni dewa perang.
2. Raja Numa Pompilius (716-673 SM)
Setelah kematian Romulus, terjadi masa peralihan kekuasaan selama satu tahun. 10 anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex.
Sebagai informasi, interrex adalah pimpinan Romawi dalam jangka pendek yang tugasnya adalah untuk memimpin raja.
Sepuluh anggota senat itu kemudian memilih Numa Pompilius, orang Sabin, untuk menjadi raja berikutnya.
Numa Pompilius dipilih karena ia memiliki reputasi yang baik, yakni sebagai orang yang adil dan beriman.
Awalnya, Numa tidak mau menerima jabatan kerajaan. Namun, ayahnya meyakinkannya sebagai cara untuk melayani para dewa.
Hal ini terbukti dengan adanya perdamaian dan reformasi keagamaan pada masa pemerintahannya.
Raja Numa Pompilius juga melakukan reformasi Kalender Romawi dengan menambahkan Januari dan Februari sehingga totalnya jadi 12 bulan.
Ia membagi wilayah Roma menjadi distrik untuk menciptakan administrasi yang lebih baik, membagi tanah, dan membentuk serikat dagang.
Baca Juga: Jadi Peradaban Terbesar, Apa Saja Perbedaan Kehidupan Romawi Kuno dan Yunani Kuno?
3. Raja Tullus Hostulius (637-642 SM)
Raja Romawi Kuno selanjutnya adalah Tullus Hostulius. Raja ini memerintah pada 673-642 SM, sepeninggal Raja Numa Pompilius.
Raja Tullus Hostulius ini dikenal sebagai raja yang lebih suka berperang dibandingkan mengurusi masalah keagamaan.
Hal ini terbukti dari Roma yang memusnahkan Kerajaan Alba Longa dan mengambil seluruh penduduknya pada masa pemerintahan Tullus.
Selain berperang, raja ini juga membangun tempat baru untuk senat bernama Curia Hostilia, yang bertahan 500 tahun setelah kematiannya.
4. Raja Ancus Marcius (640-616 SM)
Sepeninggal Tullus Hostulius, Raja Romawi Kuno kemudian dilanjutkan Ancus Marcius sebagai cucu Numa Pompilius.
Raja Ancus Marcius diketahui memerintah Romawi Kuno selama 25 tahun yakni pada 640-616 SM.
Seperti kakeknya, Raja Ancus Marcius ini lebih suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang terlebih dahulu.
Dia melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat mereka bersekutu dengan Roma.
Selama memerintah, Raja Ancus Marcius banyak membangun infrastruktur, seperti penjara, pelabuhan, pabrik garam, hingga jembatan.
5. Raja Tarquinius Priscus (616-679 SM)
Tarquinius Priscus adalah keturunan Etruska. Setelah pindah ke Roma, dia diadopsi oleh Ancus Marcius, teman-teman.
Selama pemerintahannya, Romawi banyak memenangkan pertempuran sehingga memperoleh banyak harta rampasan.
Dalam pemerintahannya, Raja Tarquinius menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat.
Selain itu, ia juga memperkuat militernya dengan menambah jumlah tentara menjadi 6.000 infanteri dan 600 kavaleri.
Ia juga membangun arena balap kereta kuda, mendirikan Forum Romawi, dan mengadakan kompetisi olahraga Romawi.
Sayangnya setelah 25 tahun (616-579 SM) menjadi raja, Raja Tarquinius Priscus dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.
6. Raja Servius Tullius (578-535 SM)
Sepeninggalnya Raja Tarquinius Priscus, kekuasaan Kerajaan Romawi jatuh ke tangan Servius Tullius, menantu Tarquinius Priscus.
Dalam pemerintahannya, Servius mengadakan sensus penduduk pertama dan membagi penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonomi dan geografis.
Selain itu, raja ini juga mendirikan Dewan Centuria, Dewan Suku, membangun Kuil Diana, dan tembok yang mengelilingi tujuh bukit di Roma.
Baca Juga: Peninggalan Romawi Kuno yang Masih Ada Hingga Sekarang
Raja Servius Tullius memerintah selama 44 tahun yang kemudian dibunuh oleh putri dan menantunya sendiri.
7. Raja Tarquinius Superbus (535-509 SM)
Raja Romawi Kuno yang terakhir bernama Tarquinius Superbus. Ia merupakan orang yang sebelumnya membunuh Servius.
Pada masa pemerintahannya, Romawi Kuno diisi dengan kekejaman dan teror sehingga timbul banyak pemberontakan.
Selama berkuasa, Tarquinius juga mengobarkan sejumlah perang melawan tetangga Roma, termasuk Volsci, Gabii, dan Rutuli.
Selain itu, pemerintahannya banyak menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mengontrol Roma.
Kekuasaan Tarquinius Superbus akhirnya berakhir pada 509 SM. Ini juga jadi tanda berakhirnya Kerajaan Romawi dan dimulainya Republik Romawi.
Nah, itulah tujuh raja Romawi Kuno lengkap dengan penjelasannya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Kenapa Minggu Dijadikan Hari Libur? Ini Sejarahnya Sejak Zaman Romawi Kuno
----
Kuis! |
Siapa yang mendirikan Kota Roma pertama kali? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.