Unsur-Unsur dalam Berita, Mulai dari Judul hingga Ekor Berita

By Sarah Nafisah, Rabu, 4 Januari 2023 | 08:45 WIB
Apa saja unsur-unsur pembentuk berita? (@canvaoriginalstickers via Canva)

Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa saja unsur-unsur dalam berita? Kalau belum, simak penjelasannya berikut ini, ya.

Unsur berita merupakan hal penting yang harus dipenuhi dalam membuat berita. Sebab unsur berita berfungsi sebagai kerangka berita.

Ini artinya setiap unsur memiliki fungsi membentuk berita agar bisa menghasilkan berita yang mudah dipahami.

Tanpa adanya unsur berita, maka berita yang dihasilkan pun akan berantakan dan sulit dipahami.

Nah, sekarang kita cari tahu apa saja unsur-unsur berita, yuk!

Unsur-Unsur Berita

1. Judul Berita

Unsur yang pertama dari sebuah berita adalah judul berita.

Judul berita adalah gambaran topik berita. Fungsinya memberikan informasi mengenai apa yang disajikan di dalam berita tersebut.

O iya, judul berita menjadi salah satu komponen yang sangat penting untuk menarik minat pembaca agar menelusuri keseluruhan isi berita.

Dalam media cetak, digital, dan audiovisual, judul berita akan dikemas dengan unik dan menarik.

Baca Juga: Mengapa Teks Berita Harus Faktual dan Aktual? Materi Kelas 4 SD

2. Teras Berita

Teras berita adalah pokok peristiwa yang akan disampaikan di dalam suatu berita.

Meskipun singkat, teras berita biasanya berisi sekilas informasi tentang isi, sehingga harus memuat:

- Apa (what) = Peristiwa apa yang terjadi?

- Di mana (where) = Di mana peristiwa terjadi?

- Kapan (when) = Kapan peristiwa terjadi?

- Siapa (who) = Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?

- Mengapa (why) = Mengapa peristiwa terjadi?

- Bagaimana (how) = Bagaimana proses terjadinya peristiwa?

3. Isi Berita

Unsur selanjutnya dalam sebuah berita adalah isi.

Baca Juga: Kaidah-Kaidah Kebahasaan dalam Teks Berita, Materi Bahasa Indonesia

Isi berita merupakan bagian yang berisi penjabaran dari apa yang sudah ditulis di bagian teras.

Dalam bagian ini, penulis juga akan menambahkan keterangan-keterangan dari narasumber atau data resmi.

4. Ekor Berita

Ekor berita terletak di bagian akhir suatu berita.

Bagian ini biasanya berisi kesimpulan atau informasi-informasi yang tidak terlalu penting.

Kaidah-Kaidah Kebahasaan dalam Teks Berita

1. Bahasa Bersifat Baku

Mengapa teks berita menggunakan bahasa baku?

Hal ini karena bahasa baku bisa menghubungkan berita dengan banyak orang. Sebab, bahasa baku bersifat umum dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Sebab jika teks berita menggunakan bahasa populer atau kedaerahan tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat.

Karena itulah biasanya teks berita dari media nasional menggunakan bahasa Indonesia yang baku.

2. Menggunakan Kalimat Langsung

Baca Juga: Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, dan Kaidah

Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("…") dan disertai keterangan penyertanya.

Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumberberita.

Contoh:

"Siswa akan memulai semester baru pada Senin, 2 Januari 2023," jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim.

3. Menggunakan Konjungsi "Bahwa"

Penggunaan konjungsi "bahwa" yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya.

Hal ini berhubungan dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

Contoh:

- Data dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyatakan bahwa Nilai Tingkat Kegemaran Membaca tertinggi ada di kota Yogyakarta.

4. Menggunakan Kata Kerja Mental

Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran.

Baca Juga: 5 Cara Memeriksa Berita Hoaks, Mengkaji Kritis Informasi Media Sosial

Kata-kata yang dimaksud, antara lain, menyaksikan, merasa, berpikir, beranggapan, menikmati, menyukai, berpendapat, dan masih banyak lagi.

Contoh:

- Farah menyaksikan sendiri saat kecelakaan beruntun itu terjadi.

5. Menggunakan Keterangan Waktu dan Tempat

Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.

Contoh:

- Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB di Manggarai.

- Gempa 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur siang tadi.

6. Menggunakan Konjungsi Temporal

Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya.

Hal ini berhubungan dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).

Baca Juga: Ciri-Ciri Berita Palsu dan Cara Menghindarinya, Materi Bahasa Indonesia

Contoh:

- Banjir terjadi karena Jakarta dilanda hujan sejak kemarin pagi.

(Penulis: Jestica Anna, Sarah Nafisah)

Sumber: Buku Bahasa Indonesia/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. 

----

Kuis!

Mengapa unsur berita penting?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.