Kearifan lokal yang berkembang di Nusantara akibat kondisi iklim juga terlihat pada Masyarakat Adat Baduy.
Rumah warga di Desa Kanekes hanya boleh menghadap ke utara dan selatan, ini tujuannya supaya sinar matahari dapat masuk melalui jendela rumah.
Kelembapan udara di lereng pegunungan cenderung lembap, sehingga apabila ventilasi tidak bekerja dengan baik, maka sirkulasinya tidak baik.
Adaptasi bentuk rumah tradisional juga dimiliki oleh berbagai kebudayaan di Indonesia yang disesusaikan dengan latar belakang kondisi sekitar.
Bentuk rumah tradisional yang disesuaikan ini seperti bentuk Joglo, Rumah Panggung, Honai, dan masih banyak lainnya.
2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Keragaman Budaya
Indonesia secara geografis terletak di persilangan antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Kondisi strategis inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dilalui bangsa asing yang melintasi selat Malaka.
Banyaknya bangsa asing yang bertemu dengan penduduk Nusantara, meningkatkan peluang terjadinya pertukaran kebudayaan secara tidak langsung.
Berdasarkan latar belakang sejarahnya, budaya Indonesia dipengaruhi oleh ragam kebudayaan Hindu-Buddha, Islam, Tionghoa, dan Eropa.
Interaksi antara warga asing dan penduduk asli pada masa lalu memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan.
Baca Juga: 5 Jenis Iklim yang Ada di Benua Afrika, Mulai dari Iklim Tropis hingga Iklim Pegunungan