Bobo.id - Dalam cerita dongeng, kita sering mengenal hewan-hewan mitologi yang sampai saat ini misterius keberadaannya.
Misalnya Loch Ness, hewan yang dianggap monster Danau Ness, yang digambarkan berwujud seperti plesiosaurus.
Ada juga Yeti, sosok makhluk salju raksasa yang disebut tinggal di dataran tinggi Himalaya.
Kemudian, Bigfoot yang digambarkan sebagai makhluk bertubuh besar dan berbulu lebat, yang memiliki jejak kaki besar.
Sosok makhluk mitologi tersebut ternyata bukan hanya khayalan semata, lo, teman-teman.
Ada sebagian ilmuwan yang serius mencari tahu tentang makhluk-makhluk tersebut dengan menggunakan ilmu sains.
Kenapa para ilmuwan meneliti hewan-hewan mitologi ini? Sebab, ada banyak bukti tidak langsung yang mendukung keberadaan makhluk tersebut.
Misalnya, foto buram, para saksi mata, hingga jejak kaki misterius.
Bagi ahli kriptozoologi, bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar ada.
Ahli kriptozoologi adalah orang-orang yang mempelajari ilmu tentang hewan-hewan legendaris.
Para ilmuwan memberikan sebutan khusus untuk hewan seperti Loch Ness, Yeti, dan Bigfoot sebagai Cryptid.
Baca Juga: Cerpen Anak: Nyanyian Subuh #MendongenguntukCerdas
Sebutan Ilmiah Hewan Mitologi
Dilansir dari National Geographic, Cryptid adalah hewan apa pun yang belum pernah dideskripsikan oleh sains, serta melampaui batas akal dan ilmiah.
Kata Cryptid diambil dari kata cryptozoologi, yang berarti kehidupan atau binatang yang keberadaannya tersembunyi.
Dalam pengertian lain, Cryptid juga dianggap sebagai makhluk yang telah direkam melalui cerita rakyat, dan belum diketahui apakah benar-benar ada.
Menurut sains, Cryptid bukan sebutan untuk satu jenis hewan, melainkan beberapa hewan.
Para ahli cryptozoologi juga mencari tahu tentang bagaimana cara Cryptid menemukan habitat mereka.
Uniknya, beberapa jenis hewan mitologi juga dianggap mirip dengan hewan pada umumnya, seperti dinosaurus, primata, atau beruang.
Misalnya, Loch Ness dianggap mirip dengan ciri-ciri plesiosaurus, yaitu kelompok reptil laut yang hidup zaman purba.
Namun, berdasarkan ilmu sains, diketahui plesiosaurus memiliki tulang, sedangkan di danau tempat Loch Ness berada, tidak ditemukan fosil atau tulang-tulang.
Sementara itu, Bigfoot dan Yeti digambarkan mirip dengan gorila atau beruang.
Jadi, apakah hewan-hewan mitologi yang dikenal dalam dongeng ini benar-benar pernah hidup di Bumi? Para peneliti juga masih mencari tahu kebenarannya.
Baca Juga: Cerpen Anak: Pertemuan di Atas Andong #MendongenguntukCerdas
Mengenal Yeti
Sosok Yeti dalam berbagai kisah disebut sebagai manusia salju yang memiliki sifat jahat dan tinggal di pegunungan Himalaya.
Dalam beberapa kisah, sosok Yeti disebut muncul di kedua sisi gunung yang ada di India, Bhutan, Tibet, dan Nepal.
Yeti digambarkan sebagai makhluk yang memiliki rambut panjang yang menutupi seluruh bagian tubuhnya, dan berjalan tegak dengan dua kaki.
Seorang pendaki gunung bernama Reinhold Messner pernah mengeluarkan sebuah teori tentang keberadaan Yeti.
Dari teori tersebut, disebutkan bahwa banyak orang mengeluarkan kesaksian tentang Yeti sebenarnya adalah seekor beruang.
Ada juga yang beranggapan campuran spesies beruang yang sebenarnya dengan dongeng Sherpa.
Dongeng itu dibuat untuk memberikan peringatan tentang binatang liar berbahaya yang ada di Himalaya.
----
Kuis! |
Apa persamaan Yeti dan Bigfoot? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.