Cari Jawaban IPS, Bagaimana Relasi Persatuan Maluku dan Papua pada Masa Sultan Nuku?

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 13 Januari 2023 | 13:30 WIB
Relasi persatuan Maluku dan Papua pada amsa Sultan Nuku. (Wikimedia Commons/Kemdikbud)

Setelah Sultan Gaizira meninggal pada April 1780, Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore sebagai salah satu wilayah kekuasaannya. 

Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan Tidore. Namun bagi rakyat, tetap Kamaluddin dan Nuku yang paling terkemuka. 

Belanda menjadikan Tidore sebagai vasal dan mengangkat Pata Alam sebagai pemimpin yang bertugas menjaga keamanan wilayahnya.

Namun, sebagian dari wilayahnya tidak mengakui Pata Alam sebagai pemimpin dan memilih Nuku sebagai Sultan. 

Di tahun yang sama, timbul protes dalam bentuk perampasan dan pembakaran. Belanda pun melakukan serangan ke daerah yang mengakui Nuku sebagai Sultan.

Pangeran Kamaluddin ditangkap. Namun, Pangeran Nuku yang memiliki relasi dengan Papua dan Inggris berhasil melarikan ke daerah Papua. 

Keberadaan Sultan Nuku Semakin Kuat

Kedudukan Nuku diketahui semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan oleh masyarakat di Papua. 

Pada 1783, Pata Alam melancarkan sebuah strategi dalam rangka memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal. 

Utusan itu justru berbalik arah dengan memihak Nuku. Papua dan Nuku bersatu untuk bersama-sama melawan Belanda.

Dengan tambahan kekuatan itu, Sultan Nuku semakin kuat dan mulai menyerang Ternate dan Tidore. Tidak ada perlawanan sehingga rakyat Tidore kacau balau.

Baca Juga: Pengaruh Iklim dan Letak Geografis Terhadap Keberagaman Budaya Indonesia, Materi IPS