Dikutip dari Kompas.com, seorang ahli budaya menjelaskan bahwa warna merah memiliki ikatan dengan penduduk Tionghoa yang dulunya bekerja sebagai petani.
Warna merah disebut melambangkan petir yang dilihat petani saat hujan dan digunakan untuk menunjukan rasa bahagia memasuki masa panen.
Jadi, warna merah ini berkaitan dengan sejarah Imlek yang merupakan perayaan pergantian musim.
Namun selain itu, ada juga penjelasan lain tentang makna warna merah pada perayaan Imlek.
Warna merah saat perayaan Imlek disebut berkaitan dengan mitologi yang dipercaya masyarakat Tionghoa.
Mitologi itu menyebut warna merah pada Imlek bermula dari kepercayaan tentang Nian.
Nian adalah seekor hewan buas yang meneror penduduk desa saat tahu baru. Hewan buas itu bisa memakan tanaman, ternak, bahkan anak-anak.
Hewan buas tersebut memiliki kelemahan pada tiga hal, yaitu api, kebisingan, dan warna merah.
Akhirnya, setiap tahun baru masyarakat Tionghoa selalu mengenakan warna merah pada pakaian dan semua hiasan, untuk menangkal Nian.
Bahkan warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan dan rejeki bagi semua orang.
(Penulis: Sylvana Toemon, Amirul Nisa)
Baca Juga: Tujuan Perayaan Imlek dan Ragam Tradisinya yang Unik dan Penuh Makna