Dampak Negatif Bioteknologi Konvensional bagi Kehidupan di Bumi

By Grace Eirin, Jumat, 27 Januari 2023 | 10:00 WIB
Dampak negatif bioteknologi konvensional bagi kehidupan. (Mikhail Nilov/pexels)

Akibatnya, jenis-jenis organisme yang berada di suatu wilayah dapat berkurang dan terganggu kehidupannya. 

Ini juga terjadi pada jenis hewan yang mengalami proses mutasi alami, atau perubahan bentuk dan sifatnya karena perkawinan alami. 

Proses perkawinan ini akan menambah jenis organisme baru, namun mengurangi jumlah populasi hewan-hewan asli. 

2. Keseimbangan alam terganggu

Keseimbangan alam dapat tercapai jika organisme yang hidup di suatu wilayah saling berinteraksi dalam memenuhi kebutuhannya. 

Misalnya tumbuhan memanfaatkan hewan untuk penyerbukan, hewan karnivora memakan hewan herbivora, hewan pengurai menguraikan organisme yang mati, dan sebagainya. 

Namun, dengan adanya bioteknologi, manusia menggunakan jamur sebagai salah satu komponen lingkungan yang dibutuhkan organisme lain. 

Di suatu wilayah yang khusus membudidayakan jamur untuk keperluan bioteknologi, interaksi lingkungannya menjadi tidak seimbang karena jamur terus diambil. 

3. Alergi

Alergi adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. 

Alergi dapat disebabkan oleh serangga, makanan, partikel udara, bahkan obat-obatan yang merupakan produk bioteknologi. 

Baca Juga: 5 Dampak Positif dan Negatif Penerapan Bioteknologi terhadap Lingkungan