Pembuatan keputusan salah satunya disebabkan oleh literasi keuangan. Literasi yang kurang akan mengakibatkan keputusan keuangan yang tidak terarah.
Pengetahuan tentang literasi sangat penting di masa sekarang karena pertumbuhan produk keuangan sangat cepat dan mudah diakses oleh semua orang.
Literasi keuangan sendiri merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang bisa memengaruhi sikap dan perilaku individu.
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Lierasi keuangan menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan agar bisa mengelola keuangan.
Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03%.
Angka itu tergolong rendah dan menunjukkan kalau kemampuan masyarakat dalam membuat keputusan dan pengelolaan keuangan masih tergolong rendah.
Dampak Pemahaman Literasi Keuangan
Tahukah teman-teman? Pemahaman literasi keuangan tentu sangat berdampak pada keputusan keuangan yang diambil oleh masyarakat.
Masyarakat yang tidak memahami konsep tentang keuangan akan menghabiskan pendapatannya untuk transaksi.
Selain itu, mereka juga akan melakukan pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang disimpan dan membayar bunga pinjaman yang tinggi.
Baca Juga: Pengertian Koperasi: Tujuan, Prinsip, Jenis-Jenis, dan Contohnya