Bukan tanpa alasan, ternyata penggunaan lontong ini mengandung kisah sejarah dari kedatangan warga Tiongkok ke Indonesia.
Yap! Lontong Cap Go Meh adalah masakan peranakan. Makanan ini adalah campuran dari masakan Tiongkok dan Jawa, teman-teman.
Dilansir dari Kompas.com, lontong Cap Go Meh ini pertama kali ditemukan di sekitar wilayah pesisir Jawa, lo.
Ada yang mengisahkan kalau imigran Tiongkok pada abad ke-14 menikah dengan perempuan Jawa dan terciptalah budaya peranakan.
Di Tiongkok, orang-orang akan merayakan rangkaian tahun Baru Imlek dengan hidangan kue beras atau yuan xiao.
Warga Tionghoa pun terpesona dengan bentuk lontong yang bulat dan indah menyerupai bentuk bulan purnama.
Hingga akhirnya, kue beras digantikan dengan lontong yang juga terbuat dari beras. Kemudian disajikan dengan masakan Jawa.
Sejarah Penamaan Lontong Cap Go Meh
Nama Lontong Cap Go Meh sendiri punya cerita saat Laksamana Cheng Ho (Zheng He) berlabuh di Semarang, Jawa Tengah.
Di sana, beliau mengadakan lomba membuat sup terbaik untuk perayaan Cap Go Meh yang diadakan untuk seluruh warga.
Nah, salah satu kepala desa ikut serta dan membuat menu spesial.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Cap Go Meh, Salah Satunya adalah Teka-teki Lampion