Laksamana Cheng Ho mengatakan pada salah satu prajuritnya, "luang tang shiwu ming". Artinya, makanan kepala desa ini berada di urutan ke-15.
Nah, prajuritnya mengucapkan kalimat dengan dialek Hokkian, sehingga pengucapannya mirip "luan dang cap go mia".
Kepala desa dan peserta lainnya mengira Laksamana Cheng Ho menamai sup buatannya sebagai lontong Cap Go Meh.
Sejak saat itulah, sup yang berisi lontong opor itu disebut sebagai lontong Cap Go Meh dan dikenal oleh banyak masyarakat, teman-teman.
Makna Lontong Cap Go Meh
Tak sembarang hidangan spesial saat perayaan Cap Go Meh. Ternyata, sajian lontong ini juga punya makna khusus, lo.
Lontong Cap Go Meh dipercaya sebagai simbol perpaduan dua budaya, suasana meriah tahun baru, dan simbol keberuntungan.
Sementara itu, lontong yang dibungkus memanjang ini dianggap sebagai simbol usia yang panjang.
Sayur dan lauk yang berkuah santan kuning keemasan adalah harapan agar bisa bagus seperti emas akan hadir sepanjang tahun.
Sayur lodeh rebung yang melengkapi lontong Cap Go Meh juga memiliki makna yakni melambangkan kekuatan dan kekar seperti bambu.
Telur yang jadi pelengkap melambangkan keberuntungan, sementara daging yang dimasak merah menjadi simbol kesejahteraan.
Baca Juga: Setelah Imlek Ada Cap Go Meh, Cari Tahu Fakta Seru Cap Go Meh, yuk!