2. Teori Arab
Teori lain yang menjelaskan masuknya agama Islam adalah teori Arab atau Mekah.
Pada teori ini disebut bahwa Islam masuk ke Indonesia pada masa kekhalifahan. Teori ini pun didukung oleh J.C. van Leur hingga Buya Hamka atau Abdul Malik Karim Amrullah.
Teori ini disampaikan dengan bukti berupa naskah kuno Tiongkok yang menyebut adan sekelompok Bangsa Arab yang bermukim di pesisir barat Pulau Sumatra pada tahun 625 Masehi.
Selain itu, ada juga batu nisan bertuliskan nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada 672 Masehi.
Bahkan tokoh bernama TW. Arnold menyebut bahwa masa itu Bangsa Arab sangat dominan dalam perdagangan di Nusantara yang kemudian menikah dengan pribumi dan menyebarkan agama Islam.
3. Teori Persia
Ada juga teori Persia atau Iran yang didukung oleh Husen Djadjadiningrat dan Umar Amir Husen.
Ia berpendapat bahwa kebudayaan Islam di Nusantara banyak kemiripan dengan budaya Islam di Persia.
Salah satu budaya yang mirip adalah bentuk kaligrafi yang digunakan pada makam batu nisan.
Ada juga beberapa ritual agama seperti tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatra Barat yang mirip dengan ritual keagamaan yang diadakan setiap tanggal 10 bulan Muharam.
Baca Juga: Latar Belakang dan Isi Perjanjian Giyanti yang Buat Kerajaan Mataram Islam Terpecah