Musim semi terjadi setelah musim dingin, ditandai dengan tumbuh-tumbuhan yang mekar kembali sehingga sering disebut "musim bunga".
Nama Worm Moon mengacu pada jenis cacing yang muncul dari kulit pohon yang mencair setelah bersembunyi saat musim dingin.
Tak hanya sebagai penanda musi semi, fase purnama di bulan ini juga dianggap sebagai simbol kesucian dan kesuburan.
Selain Worm Moon, fase purnama bulan Maret juga sering disebut sebagai Lenten Moon atau bulan Prapaskah. Mengapa begitu?
Menurut NASA, kemunculan purnama di bulan Maret ini bersamaan dengan periode puasa umat Kristiani sebelum Paskah.
Sementara itu, bagi umat beragama Hindu, fase purnama bulan Maret ini menandai musim semi di seluruh India dengan festival Holi.
Selama festival Holi berlangsung, orang-orang akan bersuka ria menyalakan api unggun dan saling menyiram dengan bubuk warna-warni.
Ada juga yang memberi penamaan fase purnama Bulan Maret sebagai bulan gagak dan bulan getah, teman-teman.
Penamaan bulan gagak atau Crow Moon karena akhir musim dingin dan pergantian ke musim semi biasan ditandai dengan suara gagak.
Sementara itu, bulan getah atau Sap Moon karena awal musim semi adalah waktu panen pohon maple untuk dibuat sirup.
Ada juga yang menyebut dengan Sore Eyes Moon, menyoroti sinar matahari menyilaukan yang memantulkan salju saat mencair di akhir musim dingin.
Baca Juga: Ada 8 Fase Bulan yang Terjadi Setiap Tahun, Ini Sebutan dan Penjelasannya