Bobo.id - Para astronaut yang ada di Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station) maupun di Bulan, akan melihat sekeliling mereka berwarna hitam dan gelap.
Meskipun ada Matahari di ruang angkasa, namun tidak ada molekul atmosfer yang dapat menyebabkan sinar Matahari terhambur.
Lantas, bagaimana cara para astronaut membedakan waktu siang dan malam jika tidak ada terang?
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mencari tahu fakta cara astronaut membedakan siang dan malam di ruang angkasa. Yuk, simak!
Siang dan Malam di Bumi
Akibat rotasi Bumi, manusia dan seluruh makhluk hidup dapat merasakan siang dan malam.
Dilansir dari scienceabc.com, bumi berputar pada porosnya sendiri (rotasi Bumi) dengan kecepatan 1.670 kilometer per jam.
Sehingga, butuh sekitar 24 jam, atau tepatnya setiap 23 jam, 56 menit dan 4 detik, untuk menyelesaikan satu kali putaran penuh.
Selama itulah, waktu bumi dibedakan menjadi siang dan malam. Siang ketika cahaya Matahari bersinar, sedangkan malam ketika Matahari tenggelam.
Pada saat bumi berotasi, bagian bumi yang menghadap ke matahari akan mengalami siang hari, sementara bagian yang membelakangi matahari mengalami malam hari.
Siang dan Malam di Ruang Angkasa
Baca Juga: 5 Planet yang Bisa Dilihat dari Bumi Tanpa Bantuan Teleskop, Mana Favoritmu?