Bobo.id - Ruang angkasa adalah ruang tak terbatas di luar planet Bumi, yang sering disebut ruang hampa udara.
Bukan tanpa alasan, ruang angkasa diketahui mempunyai kadar oksigen yang sangat tipis, sehingga astronaut harus memakai pakaian khusus.
Menurut Federation Aeronautique Internationale (badan internasional pengatur standar aeronatik dan astronatik), batas ruang angkasa berada di ketinggian di atas 100 kilometer dari atmosfer Bumi.
Sementara menurut Livescience, ruang angkasa disebut tidak memiliki materi, sehingga menyebabkan tekanan di sana menjadi sangat rendah.
Di ruang angkasa, para astronaut harus memakai pakaian khusus karena kadar oksigen yang sedikit.
Menurut penelitian, dengan sedikitnya udara atau oksigen bisa membahayakan astronaut jika tidak mengenakan pakaian khusus tersebut.
Dari fakta tersebut, kita tahu bahwa ruang angkasa ini akan menyulitkan pernapasan astronaut. Lalu, bagaimana para astronaut bernapas di ruang angkasa?
Cara Astronaut Bernapas di Ruang Angkasa
Saat pergi ke ruang angkasa, astronaut sebenarnya membawa cadangan oksigen dan air dari Bumi.
Oksigen digunakan untuk bernapas, sedangkan air digunakan untuk memenuhi cairan tubuh harian. Namun, oksigen dan air yang dibawa oleh astronaut pasti akan habis suatu hari nanti.
Nah, supaya astronaut bisa bertahan di ruang angkasa lebih lama tanpa kesulitan, astronaut harus membuat udara dari air.
Baca Juga: Tak Hanya Bumi, Ini 8 Bencana Alam Ekstrem yang Pernah Terjadi di Tata Surya
Bagaimana caranya? Senyawa air mengandung hidrogen dan oksigen. Saat dialiri listrik, hidrogen dan oksigen di dalam air akan terpisah.
Setelah terpisah, oksigen akan masuk ke tempat penyimpanan oksigen untuk kemudian disebarkan dan dihirup oleh astronaut.
Proses perubahan air menjadi udara ini dilakukan dengan metode elektronisasi, teman-teman.
Air yang digunakan berasal dari air sisa yang sudah digunakan astronaut, sedangkan listriknya berasal dari panel surya.
Berkat panel surya, astronaut bisa mengubah sinar matahari menjadi energi listrik untuk berbagai keperluan.
Astronaut Mendaur Ulang Air
Selama ini kita tahu bahwa daur ulang berkaitan dengan upaya pengurangan dampak sampah di Bumi.
Namun, di ruang angkasa, para astronaut melakukan daur ulang terhadap air, nih.
Sebelum melakukan daur ulang air, astronaut akan mengumpulkan semua air yang ada di tempat kerja mereka.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, sistem daur ulang air untuk kebutuhan astronaut dilakukan dengan cara mengubah uap menjadi air.
Ada beragam proses yang rumit dan lama sebelum akhirnya air aman untuk dikonsumsi kembali oleh astronaut.
Baca Juga: 2,5 Kali Lebih Besar dari Bimasakti, Apa Nama Galaksi Terbesar Sejagad Raya?
Kenapa Semua Benda Melayang di Ruang Angkasa?
Gravitasi di Bumi dapat membuat manusia berpijak di tanah. Gravitasi adalah gaya tarik menarik antara benda yang memiliki massa.
Sementara di ruang angkasa, yang gaya gravitasinya sedikit, menyebabkan benda-benda di sana melayang, bahkan manusia.
Gravitasi di ruang angkasa mengakibatkan asteroid, bintang, planet, tata surya, dan galaksi, berada di wilayah yang saling berdekatan.
Namun, gravitasi yang sedikit ini sekaligus membuat adanya ruangan kosong di antara planet, bintang, dan galaksi.
Ada lebih dari 100 miliar jenis-jenis galaksi di alam semesta, salah satu galaksi yang terdapat tata surya di dalamnya bernama Galaksi Bimasakti.
Jika setiap galaksi memiliki jarak terhadap galaksi yang lain, bayangkan saja seberapa luas ruang angkasa.
----
Kuis! |
Pada ketinggian berapa ruang angkasa berada? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR