Bobo.id - Pada masa pemerintahan Orde Baru, ada istilah Revolusi Hijau yang dikenalkan oleh pemerintah.
Revolusi Hijau merupakan salah satu strategi dari pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan memajukan bangsa, yang bisa dipelajari pada materi sejarah kelas XII SMA.
Melalui Revolusi Hijau ini, bidang pertanian mendapat banyak bantuan hingga menjadi lebih maju.
Sebagai program yang diusung pemerintah, ternyata Revolusi Hijau juga dilakukan oleh negara lain, lo.
Nah, agar lebih mengenal tentang Revolusi Hijau pada masa pemerintahan Orde Baru, mari simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Revolusi Hijau?
Revolusi Hijau merupakan upaya modernisasi sistem dan budaya pertanian di beberapa negara berkembang.
Namun program banyak difokuskan di wilayah Amerika Latin dan Asia, sehingga Indonesia masuk di dalamnya.
Dengan adanya Revolusi Hijau para petani akan dikenalkan dengan pupuk buatan, pestisida, bibit unggul, peralatan pertanian modern, serta sistem budidaya pertanian yang baru.
Revolusi Hijau awalnya dikenalkan ole Norman Barloug pada tahun 1968.
Ia mengembangkan varietas ungggul HYV atau High Yielding Variety pada beberapa jenis tumbuhan utama, seperti padi, gandum, jagung, dan lainnya.
Baca Juga: 4 Penyebab Krisis Moneter Tahun 1998, dari Turunnya Nilai Rupiah hingga Kaitannya dengan IMF
Lalu Seperti Apa Revolusi Hijau di Indonesia?
Revolusi Hijau menjadi program yang cocok dilakukan di Indonesia yang termasuk negara agraris dengan sumber pangan utama adalah padi.
Karena itu, pemerintah Orde Baru menerapkan Revolusi Hijau pada kisaran tahun 1970 hingga 1980.
Pemerintah Orde Baru melakukan investasi besar pada sektor pertanian untuk mendukung terlaksananya Revolusi Hijau.
Bahkan ada empat usaha pokok yang dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia.
- Intensifikasi pertanian
Intensifikasi merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi tani dengan meningkatkan produktivitas kerja.
- Ekstensifikasi pertanian
Ekstensifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan menambahkan faktor produksi pertanian.
- Diversifikasi pertanian
Diversifikasi merupakan upaya pertanian dan pelaksanaan Revolusi Hijau dalam peningkatan produksi pertanian.
Hal itu dilakukan dengan cara memperbanyak jenis tanaman yang ditanam oleh para petani.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Jatuhnya Orde Baru di Indonesia Beserta Penyebabnya
- Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi tani dengan memulihkan lahan dan sumber daya pertanian yang mulai mengalami krisis.
Jadi, pemerintah membuat program untuk membantu para petani yang memiliki tanah mulai kurang subur.
Selain empat usaha pokok itu, pemerintah juga mengeluarkan program Pancausaha Tani dengan lima asas di dalamnya.
1. Pemilihan dan penggunaan bibit unggul.
2. Pemupukan secara teratur.
3. Irigrasi yang baik dan cukup.
4. Pemberantasan hama secara intensif.
5. Teknik penanaman yang teratur.
Dampak Revolusi Hijau
Dengan berbagai program yang dilakukan, tentu Revolusi Hijau di Indonesia memberikan dampak yang baik.
Baca Juga: Pemerintahan Orde Baru: Latar Belakang dan Penyebab Jatuhnya Kekuasaan
1. Para petani menjadi lebih sejahtera.
2. Ekonomi di pedesaan menjadi lebih kuat.
3. Masyarakat desa jadi sadar akan pentingnya adaptasi dengan berbagai teknologi baru.
4. Ketahanan pangan nasional meningkat.
Nah, itu penjelasan tentang Revolusi Hijau yang memberikan banyak dampak baik pada masa pemerintahan Orde Baru.
----
Kuis! |
Di wilayah mana Revolusi Hijau lebih perlu dilakukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023