Saat gas yang dikeluarkan menjauh dari bintang dan menjadi dingin, debu kosmik terbentuk dan bersinar dalam cahaya inframerah.
Debu kosmik atau yang biasa disebut dengan mikrometeorit merupakan partikel yang berasal dari ledakan supernova.
Pada gelombang kejut yang sangat dahsyat itu, gas mencapai suhu 1.700 derajat celcius, sehingga menciptakan partikel.
Saat dingin, partikel itu menjadi mengembun dan menciptakan debu kosmik. Jika suhunya lebih panas atau dingin, debu kosmik tidak tercipta.
O iya, debu kosmik ini berukuran sangat kecil, yakni sekitar 300 mikron atau 0,3 militer. Meski kecil, jumlahnya sangat banyak di ruang angkasa.
Apa yang Terjadi Setelah Terjadi Ledakan Supernova?
Saat bintang masif di alam semesta ini mati dan menghilang, maka keadaan di ruang angkasa akan bertambah ganas.
Ketika bintang mati dengan ukurannya yang besar, artinya ada tekanan gravitasi yang cukup untuk memadukan beberapa elemen.
Sejumlah elemen yang diproduksi bintang raksasa menjelang akhir hidupnya adalah hidrogen, helium, karbon, oksigen, magnesium, dan silikon.
Semua elemen yang diproduksi ini akan masuk ke dalam inti besi yang kemudian akan berkontraksi hingga semakin memadat.
Kumpulan elemen itu akan menumpuk menjadi bola neutron raksasa dan kondisi inilah yang dapat memicu ledakan supernova.
Baca Juga: Selalu Menyinari Langit Malam, Berapa Lama Bintang Bisa Hidup di Alam Semesta?