20 Contoh Gangguan yang Bisa Terjadi pada Sistem Ekskresi Manusia

By Grace Eirin, Kamis, 16 Maret 2023 | 10:00 WIB
Organ ekskresi seperti ginjal, kulit, hati, dan paru-paru juga dapat mengalami gangguan kesehatan. (Freepik)

Bobo.id - Gangguan kesehatan bisa terjadi pada semua organ manusia, termasuk organ ekskresi. 

Pada artikel sebelumnya, teman-teman sudah mengenal bermacam-macam organ ekskresi, antara lain ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.

Nah, kali ini, kita akan belajar menyebutkan contoh gangguan yang dapat terjadi pada sistem atau organ ekskresi manusia.

Namun sebelumnya, mari ingat kembali apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi. 

Sistem ekskresi pada manusia berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme, agar tidak meracuni tubuh. 

Artinya, produk ekskresi tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh dan harus dibuang, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. 

Lantas, apa saja gangguan kesehatan yang dapat menyerang organ-organ ekskresi manusia? Yuk, cari tahu!

1. Penyakit Ginjal

Menurut National Institutes of Health, setiap harinya ginjal menyaring 120 hingga 152 liter darah untuk menghasilkan 1 hingga 2 liter urine. 

Dalam proses menghasilkan urine ini, ginjal dapat mengalami gangguan kesehatan karena beberapa faktor. 

Adapun faktor penyebab terjadinya gangguan dan penyakit ginjal seperti penyakit tertentu, cedera berat, efek samping obat, riwayat penyakit keturunan, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat. 

Baca Juga: Kenapa Diabetes Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal? Ini Hubungannya

Berikut ini beberapa contoh gangguan yang dapat terjadi pada organ ginjal manusia. 

- Infeksi ginjal, terjadi akibat perpindahan bakteri dari kandung kemih atau saluran kemih. 

- Batu ginjal, disebabkan adanya limbah darah berupa mineral dan garam yang mengkristal dan menumpuk di ginjal.

- Gagal ginjal, kondisi ketika fungsi ginjal menurun akibat dari kerusakan jaringan ginjal. 

- Tumor ginjal, munculnya benjolan pada organ ginjal akibat pertumbuhan sel abnormal. 

- Penyakit ginjal polikistik, ditandai dengan timbulnya kista atau kantong cairan di organ ginjal akibat kelainan genetik. 

2. Hati

Fungsi organ hati sebagai organ ekskresi adalah memproduksi cairan empedu untuk mengikat sekaligus memecah lemak di usus halus. 

Selain itu, organ hati juga berperan dalam membentuk senyawa amonia sebagai zat sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. 

Organ hati juga dapat mengalami gangguan dan penyakit yang dipicu oleh beberapa kondisi, seperti infeksi virus, kelainan genetik, kanker, penimbunan lemak, dan gangguan sistem imun. 

Berikut ini beberapa contoh gangguan yang dapat terjadi pada organ hati manusia. 

Baca Juga: Mengenal Bagian-Bagian Organ Hati Manusia dan Fungisnya

- Penyakit kuning, disebabkan kadar bilirubin dalam aliran darah melebihi batas normal. 

- Kolestasis, terjadi ketika cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. 

- Sirosis, kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis.

- Hepatitis, penyakit yang bisa menyerang organ hati manusia akibat virus.

- Kanker hati, terjadi ketika sel hati mengalami pertumbuhan secara tidak terkendali. 

3. Kulit

Kulit, dalam sistem ekskresi berfungsi untuk jalan keluarnya keringat dari dalam kelenjar keringat menuju ke luar tubuh. 

Adapun racun yang harus dikeluarkan oleh kelenjar keringat adalah zat logam, urea, bikarbonat, bysphenol Apolychlorinated biphenyls, dan phthalate.

Umumnya, organ kulit kita dapat mengalami gangguan penyakit akibat reaksi alergi oleh jamur atau bakteri. 

Berikut ini beberapa contoh gangguan yang dapat terjadi pada organ kulit manusia. 

- Dermatitis kontak iritan, terjadinya peradangan kulit akibat zat iritan seperti bahan kimia. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik Tahi Lalat, Salah Satunya Jadi Penanda Kanker Kulit

- Dermatitis kontak alergi, terjadinya peradangan kulit akibat alergi. 

- Dermatitis atopik (eksim), terjadinya peradangan kulit yang menyebabkan kulit gatal dan bersisik. 

- Vitiligo, terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin tidak berfungsi. 

- Kurap, gangguan pada kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. 

4. Paru-Paru

Sebagai organ ekskresi, paru-paru berfungsi membuang limbah pernapasan berupa uap aur dan karbon dioksida. 

Gas karbon dioksida harus dikeluarkan dari tubuh karena merupakan sisa dari hasil pembakaran oksigen. 

Jika dibiarkan tetap berada di dalam paru-paru, maka karbon dioksida akan menghasilkan asam yang dapat menjadi racun. 

Penyakit pada paru-paru dipicu oleh beberapa penyebab, seperti infeksi bakteri, virus, peradangan, atau pola hidup tidak sehat. 

Berikut ini beberapa contoh gangguan yang dapat terjadi pada organ paru-paru manusia. 

- Bronkhitis, peradangan yang terjadi pada saluran bronkus. 

- Tuberkulosis, penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

- Pneumonia, terjadinya peradangan paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. 

- Asma, penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. 

- Penyakit paru obstruktif kronis, peradangan paru kronis yang menyebabkan gangguan aliran udara yang menuju maupun dari paru-paru. 

----

Kuis!

Apa fungsi sistem ekskresi manusia?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023