Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang hingga Tokoh yang Terlibat

By Amirul Nisa, Kamis, 16 Maret 2023 | 19:00 WIB
Konferensi meja bundar yang menjadi pertemuan antara perwakilan RI dengan Belanda. (Creative Commons/ Daan Noske & Anefo)

Bobo.id - Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan pertemuan antara perwakilan Republik Indonesia (RI) dengan Belanda dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg).

BFO merupakan wakil sejumlah negara ciptaan Belanda di Kepulauan Indonesia.

Pertemuan ini terjadi setelah Indonesia merdeka yaitu pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Walau sudah menjadi negara merdeka, tapi Belanda masih belum mengakui dan ingin kembali menjajah Indonesia.

Masalah ini tentu sudah muncul sejak awal Indonesia menyatakan diri sebagai negara merdeka yaitu tanggal 17 Agustus 1945.

Namun, hingga empat tahun berselang, Belanda masih enggan mengakui kemerdekaan Indonesia.

Berikut akan dijelaskan latar belakang lengkap penyebab terjadinya KMB.

Latar Belakang Terjadinya KMB

Sebelum terjadi KMB, Indonesia dan Belanda sudah melakukan tiga kali perjanjian berbeda, yaitu perjanjian Linggarjati pada tahun 1947, Perjanjian Renville pada tahun 1948, dan Perjanjian Roem-Royen pada tahun 1949.

Namun tiga perjanjian tersebut yang isinya tidak jauh berbeda yaitu pengakuan Belanda atas Indonesia tidak menyelesaikan masalah yang muncul.

Bahkan pada tanggal 18 Desember 1948, Belanda melakukan Agresi Militer II pada Indonesia yang melanggar perjanjian Renville yang sudah disepakati.

Baca Juga: 8 Keuntungan dan Kerugian Isi Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia