Langit akan tetap terang hingga beberapa menit sebelum matahari terbenam atau saat senja di sore hari, teman-teman.
Sebagai informasi, aram atau lebih dikenal dengan lembayung terjadi karena pembiasan sinar Matahari oleh atmosfer Matahari.
Hal ini mengakibatkan saat Matahari terbenam, langit tidak seketika gelap dan menjelang Matahari terbit, langit tidak seketika terang.
Jika cuaca sedang cerah, maka kita bisa melihat warna langit indah dan warna-warni, seperti oranye dan merah, lo.
Sama seperti yang terjadi pada ekuinoks, fenomena ekuiluks ini ternyata juga rutin terjadi dua kali dalam setahun.
Di Indonesia, fenomena ekuiluks terjadi dua kali setahun pada periode Januari hingga Februari dan Oktober hingga November.
Namun saat ekuinoks terjadi di Indonesia, ada peristiwa menarik. Peristiwa menarik ini bisa diamati langsung di Kota Pontianak.
Di sana, kita bisa berdiri di atas bayangan kita sendiri saat ekuinoks terjadi. Ini karena Kota Pontianak berada tepat di khatulistiwa.
Ketika ekuinoks terjadi, kemiringan Bumi terhadap Matahari adalah 0 derajat. Artinya, Matahari akan berada tepat di atas garis ekuator.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa selama beberapa saat bayangan benda-benda dan manusia bisa menghilang.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang fenomena ekuiluks dan perbedaannya dengan ekuinoks. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Fenomena Ekuinoks Maret Akan Terjadi Besok, Apa Dampaknya Bagi Bumi?