Proses sederhana ini dilakukan agar kuman serta bakteri yang mungkin masih ada di dalam air bersih bisa hilang.
Sederhananya, pengolahan air ini bertujuan untuk mematikan mikroorganisme atau bakteri yang masih terdapat dalam air.
Cara pengolahan air bersih menjadi air minum bisa dilakukan menggunakan tiga cara: direbus, disaring, dan solar water disinfection.
Pengolahan dengan cara merebus air biasa kerap digunakan untuk konsumsi kecil seperti kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Kita bisa merebus air yang sudah ditampung dalam sebuah wadah hingga mendidih atau melebihi 100 derajat celcius.
Pengolahan dengan cara disaring digunakan untuk mengeliminasi kotoran-kotoran kecil yang ada di dalam air supaya lebih jernih.
Sementara itu, metode solar water disinfection digunakan dengan cara penjemuran di bawah terik Matahari. Bagaimana itu?
Air bersih akan ditaruh di dalam kemasan botol air mineral, lalu dijemur selama beberapa jam sebelum siap dikonsumsi.
Sistem ini merupakan metode pengolahan air yang disarankan ketika dalam kondisi drurat, terutama saat bencana alam.
Perbedaan Air Bersih dan Air Minum
Setelah mengetahui perbedaan air bersih dan air minum, maka kita perlu mengetahui perbedaan keduanya. Apa saja?
- Parameter warna: air bersih maksimal 50, air minum maksimal 15.
- Parameter kekeruhan: air bersih maksimal 25, air minum maksimal 5.
- Parameter pH: air bersih 6,5-9,0 dan air minum 6,5-8,5.
- Parameter mangaan: air bersih 0,5 mg/L dan air minum 0,1 mg/L.
- Parameter klorida: air bersih 600 mg/L dan air bersih 250 mg/L.
Nah, itulah beberapa perbedaan air bersih dan air minum. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Apa Hubungan antara Pencemaran Air dan Krisis Air Bersih? Ini Penjelasannya