Mengenal Anggrek Bulan Puspa Pesona Indonesia, Ciri hingga Sejarah Penamaan

By Amirul Nisa, Jumat, 24 Maret 2023 | 16:30 WIB
Mengenal anggrek bulan yang merupakan bunga nasional dengan julukan puspa pesona. (sprayworksmkt)

Bobo.id - Bunga anggrek bulan adalah salah satu dari tiga bunga nasional Indonesia.

Bunga ini mendapat julukan sebagai puspa pesona. Sebagai bunga nasional, tahukah teman-teman tentang anggrek bulan?

Bila teman-teman belum begitu mengenal tanaman berbunga cantik satu ini, mari simak penjelasan berikut.

Anggrek Bulan

Anggrek bulan memiliki nama latin Phalaenopsis amabilis yang sudah cukup lama dinobatkan sebagai bunga nasional.

Bunga anggrek bulan atau puspa pesona bersanding dengan bunga melati yang merupakan puspa bangsa dan bunga Rafflesia arnoldii sebagai puspa langka.

Tentunya ketiga bunga tersebut memiliki keindahan dan keunikan tersendiri yang membawanya menjadi bunga nasional.

Anggrek bulan sendiri berasal dari genus Phalaenopsis yang merupakan genus tanaman yang pertama kali ditemukan oleh ahli botani Belanda, yaitu Dr. C.L. Blume.

Anggrek bulan dipilih menjadi puspa pesona tentu bukan tanpa alasan. Tanaman ini memiliki keindahan dengan tampilan cantik dan anggun.

Bahkan kecantikan bunga ini juga digambarkan dari nama yang disandang.

Nama Phalaenopsis memiliki arti lebah atau kupu-kupu. Jadi, nama itu diberikan untuk menunjukan bentuk bunga anggrek ini yang mirip lebah atau kupu-kupu.

Baca Juga: Bunga Apa yang Dijuluki Puspa Bangsa, Puspa Pesona, dan Puspa Langka?

Kemudian nama amabilis memiliki arti cantik atau indah yang menggambarkan secara spesifik tentang anggrek bulan.

Sedangkan nama anggrek bulan diberikan karena daya tarik dan pesonanya yang indah.

Warna putih pada bunga ini disebut membulat seperti bulan yang membuatnya jadi lebih indah.

Selain dikenal dengan nama anggrek bulan atau moon orchid, masyarakat Indonesia juga menyebutnya dengan nama anggrek lebah atau moth orchid.

Ada nama lain yang diberikan pada jenis bunga nasional satu ini, yaitu anggrek wulan nama yang diberikan oleh masyarakat Jawa dan Bali.

Sedangkan masyarakat Maluku menyebutnya dengan nama anggrek terbang, dan di Jawa ada sebutan lain untuk tanaman ini, yaitu anggrek menur.

Ciri Khas Bunga Anggrek Bulan

Anggrek bulan memiliki beberapa ciri khas yang bisa jadi penanda untuk mengenali tanaman ini.

Ciri khas paling utama dari bunga ini adalah kelopak bunganya yang berwarna putih.

Kelopak pada bunga ini juga memiliki ukuran yang cukup lebar.

Sedangkan pada bagian tengan ada semacam mahkota berwarna kuning.

Baca Juga: Mengenal Rafflesia Arnoldii, Puspa Langka yang Ternyata Adalah Parasit

Namun, dengan majunya zaman sudah ada banyak persilangan anggrek bulan, sehingga ada beberapa warna dari anggrek bulan.

Ada anggrek bulan yang berwarna pink, ungu, dan lain sebagainya.

Ciri lain dari anggrek ini adalah bentuknya yang lebih mirip ngengat atau kupu-kupu.

Karena bentuknya itu, dalam bahasa Inggris anggrek bulan dikenal dengan nama moth orchid atau anggrek ngengat atau anggrek lebah.

Tanaman ini juga tidak membutuhkan banyak cahaya, karena itu lebih banyak menempel pada tanaman di bagian yang rindang.

Daun dari bunga ini berwarna hijau dngan bentuk memanjang.

Sedangkan akarnya berwarna putih bulat, memanjang, dan terasa berdaging.

Jenis bunga ini termasuk yang memiliki aroma wangi. Aroma tersebut akan muncul saat bunga ini mekar.

Bunga anggrek bulan juga termasuk jenis tanaman luar yang tumbuh subur di banyak tempat termasuk di ketinggian mencapai 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sejarah Penamaan

Tanaman anggrek bulan ternyata punya sejarah tersendiri atas nama yang digunakan sekarang.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Bunga Anggrek, Jenis Bunga Tertua dengan Varietas Terbanyak

Anggrek bulan pertama kali ditemukan di Ambon, Maluku pada tahun 1750.

Saat ditemukan tamanan ini diberi nama Angreacum album-majus.

Tapi pada saat bersamaan yaitu sekitar tahun 1752, ahli botani Peter Osbeck membawa spesimen sejenis yang berasal dari Jawa Barat dan diidentifikasi sebagai Epidendrum amabile.

Nama Epidendrum amabile kemudian diterbitkan tanpa mengetahui adanya penemuan terdahulu di Maluku.

Lalu pada tahun 1814, ahli botani lain mengidentifikasi tanaman ini sebagai Cymbidium amabile.

Tapi kemudian nama kembali berubah pada tahun 1825, tumbuhan ini justru masuk dalam marga Phalaenopsis yang kemudian diberi nama Phalaenopsis amabilis, yang digunakan hingga saat ini.

Itu ciri khusus hingga hal menarik tentang bunga anggrek bulan yang merupakan puspa pesona Indonesia.

Baca Juga: 6 Tanaman Hias yang Cocok Jadi Hiasan Natal, Ada Kaktus hingga Anggrek

----

Kuis!

Siapa penemu anggrek bulan?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023