Dongeng Anak: Hadiah yang Sederhana #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Senin, 27 Maret 2023 | 20:00 WIB
Dongeng Anak: Hadiah yang Sederhana (@olena-nazarova via Canva)

Setelah beberapa tahun berlalu, Wilan masih hidup sebagai petani miskin. Sementara Angkaw sudah menyimpan cukup banyak uang. 

Suatu hari, Angkaw berpamitan pada Wilan untuk bekerja di kota. Wilan sangat sedih karena kehilangan teman. Namun ia tidak menahan Angkaw, dan mendoakan agar Angkaw sukses di kota. 

Di kota, Angkaw memang sukses sebagai pedagang. Ia membuka toko cukup besar yang menjual berbagai barang. Itu karena Angkaw mempunyai uang simpanan yang cukup besar, setelah bertahun-tahun menipu Wilan. 

Suatu hari, Wilan mengambil tanah di hutan untuk menambah tanah di ladangnya. Wilan lalu menanam biji labu kuning yang baru. Seperti biasa, ia merawat tanamannya dengan telaten. 

Benih labu wuluh itu tumbuh semakin besar dan besar. Anehnya, sebuah labu wuluh tumbuh lebih besar dari labu lainnya. Pertumbuhannya sangat cepat dibanding labu yang lain. Akhirnya, labu itu tumbuh menjadi labu yang sangat besar. Seumur hidup, Wilan dan penduduk desa belum pernah melihat labu sebesar itu. 

“Apa yang harus aku perbuat dengan labu wuluh sebesar ini? Aku tak mungkin menghabiskannya sendiri jika kumakan sendiri,” pikir Wilan. Jika ia jual di pasar, tak mungkin ada yang mau membelinya. 

“Tentu sulit memotong labu sebesar ini!” pikir Wilan lagi. Selain itu, Wilan pun tak tahu, harus menjual dengan harga berapa. 

Setelah termenung beberapa saat, Wilan akhirnya mendapat ide. Dengan bantuan beberapa warga desa, mereka menaikkan labu itu ke sebuah gerobak. Dua ekor sapi menarik gerobak itu. 

“Lebih baik labu waluh istimewa ini aku hadiahkan pada raja. Raja negeriku ini bijaksana dan baik pada rakyatnya. Raja patut diberi hadiah,” gumam Wilan senang. 

Wilan lalu membawa gerobak yang ditarik dua ekor sapi itu menuju istana. Sapi berjalan lambat karena labu raksasa itu sangat berat. Beberapa waktu kemudian, tibalah Wilan di istana raja. Penjaga istana membawa kabar tentang Wilan pada raja. 

“Suruhlah petani baik hati itu masuk ke ruanganku!” ujar Raja pada pengawalnya. 

Baca Juga: Dongeng Anak: Putri yang Tidak Bisa Bicara #MendongenguntukCerdas