Kenapa Hari Lebaran Terus Berubah Setiap Tahunnya? Ini Cara Menentukannya

By Grace Eirin, Selasa, 18 April 2023 | 11:00 WIB
Penetapan hari lebaran berbeda setiap tahunnya. (Freepik)

Hilal digunakan untuk menentukan awal bulan kalender Hijriah, sekaligus menentukan awal dua hari raya Idulfitri

Hari Lebaran yang Berubah

Kalender Hijriah atau disebut juga kalender Islami berpedoman pada pergerakan bulan, yang setiap tahunnya terdiri dari 12 bulan. 

Menurut kalender Hijriah, ada 354 hari dalam setahun, berbeda dengan kalender Masehi yang biasanya kita gunakan. 

Artinya, terdapat jarak jumlah hari antara dua perhitungan tahun menurut kalender Hijriah dan kalender Masehi. 

Ahli astronomi dan astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa Ramadan dan hari raya Islam bergeser sekitar 11 hari setiap tahunnya.

Ini menyebabkan pelaksanaan puasa Ramadan selalu maju sekitar 10-12 hari dari tahun sebelumnya, teman-teman. 

Kita menggunakan kalender Masehi untuk menentukan tanggal dan hari dalam setahun, sedangkan penghitungan hari raya Islam menggunakan kalender Hijriah. 

Jadi, sebenarnya kalau menurut kalender Hijriah, hari lebaran jatuh pada tanggal yang sama setiap tahunnya. 

Uniknya, selisih hari antara kalender Hijriah dan Masehi ini menyebabkan ada suatu tahun ketika Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha terjadi dua kali dalam satu tahun. 

Dua bulan Ramadan terakhir terjadi pada tahun 1997, dan akan terjadi lagi pada tahun 2030 mendatang. 

Sedangkan perayaan Idulfitri dua kali dalam tahun yang sama pernah terjadi pada tahun 2000, dan terjadi lagi pada 2033 mendatang. 

Baca Juga: Fakta Seru Kue Lidah Kucing Khas Lebaran, Ternyata Punya Nama Asli yang Unik