"Oson dengar, kok, Bu" jawab Oson sambil menunduk bermain game.
Ibu rupanya sedang buru-buru hendak pergi, jadi terpaksa menitipkan pesan ke Oson.
"Oson, sebentar lagi ada pengantar barang datang. Ibu yang pesan. Dia mau ambil amplop berisi pekerjaan Ayah yang tertinggal. Nanti kamu tolong berikan amplop ini, ya, ke pengantar barangnya. Tidak perlu bayar, karena Ibu sudah bayar. Pastikan juga pengantar barangnya mengantar amplop Ayah ke Gedung Garuda, tempat kantor Ayah. Ibu mau pergi dulu ke rumah Ibu RT sebentar," jelas Ibu.
"Baiklah, Bu," Oson mengangguk.
Ibu kemudian pergi.
Dalam hati Oson merasa kesal karena ia kalah main game.
"Ibu ngomong terus, sih," keluh Oson.
Tak lama, terdengar suara dari luar.
"Permisi,"
Oson berpikir, itu pasti pengantar barang yang diceritakan Ibu tadi. Oson segera mengambil amplop titipan Ibu.
Oson membuka pintu.
Baca Juga: Dongeng Anak: Teman di Malam Hari #MendongengUntukCerdas