Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan salah satu fenomena alam yaitu kabut.
Kabut biasa terjadi di daerah dataran tinggi seperti pegunungan.
Tapi tidak jarang fenomena alam ini juga terjadi di area dataran rendah saat suhu udara cukup dingin.
Banyak di antara teman-teman mungkin sering melihat fenomena alam ini terjadi, tapi tahukah proses terjadinya kabut?
Sebelum mengenal proses terjadinya kabut, kita pahami dulu pengertian dari kabut.
Kabut
Kabut merupakan awan yang turun megenai daratan dan bisa terjadi dalam bentuk tipis atau tebal.
Saat kabut tebal yang muncul, maka bisa membahayakan karena menganggu pandangan dari melihat berbagai benda.
Kabut juga merupakan titik-titik air yang memadat dan akan terasa sangat lembap.
Tidak jarang, kabut juga mengandung unsur polutan lainnya, seperti debu, asap, atau bahkan garam.
Adanya unsur garam ini biasanya terjadi pada kabut yang datang di dekat laut.
Baca Juga: Selalu Muncul Setelah Hujan, Kenapa Pelangi Selalu Melengkung?
Karena kabut berasal dari kelembapan dan suhu sekitar, maka kabut bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba.
Mungkin teman-teman mengira kabut hanya ada di wilayah pegunungan, tapi sebenarnya tidak, lo.
Kabut terdiri dari beberapa jenis yang setiapnya memiliki waktu kemunculan dan unsur pembentuk yang berbeda.
- Kabut radiasi
- Kabut adveksi
- Kabut lembah
- Kabut beku
- Kabut di pagi hari
Berikut penjelasan dari setiap jenis kabut yang sudah disebutkan sebelumnya.
1. Kabut Radiasi
Kabut radiasi biasa terjadi pada malam hari saat panas yang diserap Bumi di siang hari dilepaskan.
Jenis kabut ini sangat rendah bahkan sering disebut sebagai kabut darat.
2. Kabut Adveksi
Sedangkan kabut adveksi adalah jenis kabut yang muncul karena udara hangat dan lembap melalui permukaan yang dingin.
Jenis kabut ini biasa terjadi di pantai tropis yang udaranya hangat lalu bertemu dengan air laut.
Baca Juga: Mengenal Ciri Datangnya Banjir Bandang, Fenomena Alam yang Muncul dengan Cepat
3. Kabut Lembah
Kabut lembah merupakan kabut yang muncul di kaki gunung pada musim dingin, akibat adanya udara padat yang tidak bisa melewati gunung, sehingga kabut berkumpul di lembah.
4. Kabut Beku
Jenis kabut lainnya adalah kabut beku yang terjadi saat uap air dalam kabut membeku karena udara yang dingin.
Kabut beku biasa terjadi di puncak gunung atau daerah yang dingin tapi lembap.
5. Kabut di Pagi Hari
Kabut di pagi hari merupakan jenis kabut yang disebut dengan kabut presipitasi dan menjadi waktu paling dingin dalam sehari.
Proses Terbentuknya Kabut
Dari berbagai jenis kabut itu, berikut akan dijelaskan proses terjadinya kabut secara umum atau kabut alami.
Seperti dibahas sebelumnya, kabut terdiri dari molekul uap air yang melayang di udara sebagai tetesan air yang sangat kecil.
Faktor utama pembentuk kabut adalah kelembapan yang tinggi dan suhu yang membuat kabut muncul dan hilang secara tiba-tiba.
Baca Juga: Mengenal El Nino, Fenomena Penyebab Suhu Bumi Naik Makin Panas
Uap memiliki wujud transparan dan saat udara semakin hangat, maka semakin banyak molekul air yang berdesakan sebagai uap.
Saat uap-uap dari udara hangat ini mendingin secara tiba-tiba maka molekul akan menjadi lambat dan tidak bisa bertahan dalam bentuk uap.
Sehingga uap itu akan mengumpal dan menjadi tetesan kecil air yang menggantung di udara.
Namun berbeda dengan uap, tetesan kecil air ini tidak lagi transparan tapi menjadi tampak buram akibat adanya pantulan cahaya.
Nah, itu penjelasan tentang kabut dari pengertian, jenis, hingga proses terjadinya fenomena alam ini.
----
| Kuis! |
| Kenapa kabut tebal membahayakan? |
| Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023