Bobo.id - Belakangan ini, muncul banyak berita terkait gangguan obsesif kompulsif atau OCD yang menyerang pesepakbola dunia.
Yap, itu adalah David Beckham. Beliau mengaku suka membersihkan dan merapikan rumah secara berlebihan di malam hari.
Ia akan melakukannya selama berjam-jam, bahkan tanpa bantuan keluarganya. Sebab anggota keluarga sedang tertidur.
Kebiasaan membersihkan rumah sebenarnya merupakan suatu hal yang melelahkan, tapi bagaimana pun itu harus dilakukan.
Tahukah teman-teman? Tak hanya orang dewasa seperti David Beckham yang bisa mengidapnya, anak-anak seperti kita pun bisa.
Semua orang yang hidup di dunia ini tentu saja pernah mengalami cemas, terutama saat akan tampil di depan orang banyak.
Namun, rasa cemas yang muncul dengan frekuensi yang cukup sering atau berlebihan bisa jadi tanda gangguan kecemasan.
Perasaan cemas yang berlebihan ini jika dibiarkan tentu bisa menganggu aktivitas dan kualitas hidup kita sehari-hari.
Nah, perasaan cemas yang mengganggu hidup itulah yang dinamakan dengan OCD. Memangnya, apa itu, Bo? Cari tahu bersama, yuk!
Apa Itu OCD?
Obsessive Compulsive Disorder atau OCD adalah gangguan mental yang mendorong pengidapnya melakukan tindakan tertentu.
Berbagai tindakan yang dilakukan oleh pengidap OCD ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan dalam pikirannya.
Baca Juga: Jangan Habiskan Liburan di Kasur, Ini 5 Dampak Buruk Tidur Terlalu Lama bagi Kesehatan, Apa Saja?
Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja dari semua kelompok usia. Namun, paling sering muncul di usia 7-17 tahun.
Tidak bisa dikendalikan, membuat gangguan ini bisa memberikan pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan pengidapnya.
Meski penyebab pastinya belum diketahui, faktor lingkungan, struktur otak, dan keturunan bisa meningkatkan risikonya.
Gejala OCD
Seseorang yang memiliki gangguan mental OCD ini biasanya akan menunjukkan gejala yang digolongkan menjadi dua.
Ada obsesi maupun kompulsi. Obsesi adalah pikiran yang terjadi berulang kali, dorongan, atau gambaran yang bisa memicu rasa cemas.
Gejala yang dialami pengidap OCD obsesif, antara lain:
- Merasa takut berlebihan terhadap kontaminasi kuman dan virus.
- Kesulitan dalam menghadapi hal yang tidak pasti.
- Berperilaku agresif secara umum.
- Memiliki keinginan untuk menata barang dengan simetris.
Sementara itu, kompulsi adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, gejalanya yakni:
- Mencuci tangan berulang kali.
- Memeriksa pintu yang sudah dikunci berulang kali.
- Mengulang kata-kata tertentu saat sedang berbicara.
- Menghitung suatu hal untuk memastikannya berada pada pola tertentu.
Gejala OCD ini bisa datang dan pergi, mereda seiring berjalannya waktu, atau bahkan menjadi lebih buruk, teman-teman.
Namun tenang saja, sebab gejala pada pasien OCD termasuk mudah dikenali karena tindakannya terlihat oleh mata.
Baca Juga: Bisa Dialami Anak-Anak, Apa Itu Gangguan OCD? Ini Penjelasan dan Gejalanya
Ketika ada beberapa tindakan yang menunjukkan OCD, maka kita bisa langsung menghubungi dokter untuk segera mendapat penanganan.
Apakah OCD Bisa Disembuhkan?
Sebagai informasi, Obsessive Compulsive Disorder atau OCD merupakan gangguan yang tidak bisa disembuhkan secara total, lo.
Meski begitu, ada beberapa terapi yang bisa dijadikan sebagai langkah penanganan pasien OCD untuk mengurangi gejalanya.
Dengan beberapa pengobatan, gejala OCD yang muncul bisa diminimalisir sehingga kualitas hidup jadi tak terganggu.
Pasien OCD biasanya akan diasarankan oleh dokter untuk menjalani terapi psikologis atau psikoterapi, teman-teman.
Psikoterapi ini dilakukan oleh psikiater dengan membimbing pasien untuk mengenali perasaan, pikiran, serta kondisi yang dialami.
Metode ini dilakukan dalam lingkungan terkendali dan melibatkan upaya memaksa untuk menghadapi ketakutan atau memberikan pemicu dari kondisi.
Kegiatan yang dilakukan secara rutin ini bisa membuat pasien OCD bisa berperilaku positif dalam menangani masalah yang dihadapi.
Selain terapi, pengobatann OCD juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang tentunya atas saran dokter.
Dilansir dari Grid Health, obat-obatan yang diberikan biasanya antidepresan seperti Sertraline, Flouxetine, Paroxetine, dan Fluvoxamine.
Pasien OCD juga bisa terapi dengan mengurangi waktu bermain ponsel. Kita bisa gunakan waktunya untuk melakukan berbagai teknik relaksasi.
O iya, gaya hidup sehat dan seimbang juga berperan besar dalam meredakan kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran OCD, lo.
Kita bisa melakukan olahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari dan tidur yang cukup untuk menjaga keseimbangan emosional.
----
Kuis! |
Apa gangguan yang dialami oleh David Beckham? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023