Dalam pandangannya, pendidikan adalah hak yang harus dimiliki semua orang.
Dengan semangat perjuangan seperti ini, pendidikan di Indonesia terus diusahakan merata bagi semua penduduk.
Sikap seperti ini perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari, karena menyadari hak orang lain membuat kita menahan diri dari tindakan yang tidak adil pada sesama.
Dengan memikirkan hak orang lain, kita bisa mengurangi risiko memperlakukan orang lain dengan tidak baik.
2. Menghargai Budaya Daerah
Ki Hajar Dewantara mencetuskan ide semboyan pendidikan untuk Indonesia, yang berbunyi "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani".
Semboyan tersebut berarti di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan.
Ketiga semboyan ini kemudian menjadi karakter pendidikan Indonesia, yang masih digunakan hingga saat ini.
Bahkan, semboyan tut wuri handayani telah menjadi logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Semboyan yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara ini diambil dari bahasa Jawa, teman-teman.
Ini merupakan salah satu cara yang digunakan ia untuk menghargai bahasa daerah dan kebudayaan lokal.
Kita juga harus melestarikan bahasa daerah dan kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari, agar karakter dan budaya asli Indonesia tidak hilang ditelan globalisasi.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional untuk Dibagikan di Media Sosial