6 Bentuk Peninggalan Sejarah pada Masa Penjajahan dan Maknanya, Materi IPS

By Fransiska Viola Gina, Kamis, 4 Mei 2023 | 12:00 WIB
Peninggalan sejarah pada masa penjajahan. (freepik/brgfx)

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia lalu mengambil alih bangunan itu. 

Bangunan ini juga menjadi saksi bisu ditandatanganinya naskah persetujuan Linggarjati pada 25 Maret 1947. 

Kini, Istana Merdeka dijadikan sebagai tempat upacara penyambutan tamu negara, serta sebagai tempat penyerahan surat kenegaraan.

Untuk melestarikan Istana Merdeka, diperlukan dukungan dan pengelolaan pemerintah, mengingat ini adalah tempat tinggal presiden.

5. Jalan Raya Penghubung Daerah

Pembangunan jalan raya panjang pertama kali yakni mencapai 1.000 kilometer dilakukan di zaman Belanda.

Yap, pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan merupakan salah satu dampak kerja paksa zaman Belanda.

Akibat pembangunan ini, banyak sekali rakyat pribumi yang tersisa. Bahkan, banyak juga korban yang meninggal dunia. 

Makna peninggalan ini adalah untuk mengingatkan kita bahwa penjajahan tidak memberikan keuntungan bagi negara yang dijajah. 

Kita harus memberi penghargaan pada pengorbanan nenek moyang dan para pejuang dengan mengisi kemerdekaan.

Cara melestarikan jalan raya peninggalan sejarah ini adalah dengan mengadakan perbaikan rutin agar bisa terus dilewati.

6. Selokan Mataram

Tahukah teman-teman? Ternyata ada juga peninggalan di masa penjajahan Jepang, yakni selokan Mataram. 

Baca Juga: Jadi Peninggalan Sejarah yang Penting, Ini 5 Piramida Terbesar di Dunia