Meski berfungsi melapisi kulit, sebum juga bisa hilang jika kita terlalu lama berendam di air atau bermain air.
Ketika kulit terendam dalam air dalam waktu yang lama, terjadi perubahan dalam sel-sel kulit yang dapat menyebabkan kulit kita terlihat mengerut atau berkerut.
Proses mengerut dan keriputnya kulit akibat air disebut keratolysis akvosa atau kulit keriput.
Apa yang Terjadi?
Saat kulit kita berada di dalam air dalam waktu lama, sebum akan semakin hilang dan menyebabkan air dapat menembus lapisan luar kulit kita.
Kemudian, sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi tubuh yang tidak disadari) merespons dengan melebarkan pembuluh darah di bawah kulit.
Ini disebut vasodilatasi dan bertujuan untuk membantu penyerapan air oleh kulit berlangsung baik.
Bersamaan dengan itu, saraf-saraf kecil di kulit juga merespons dengan melebarkan dan mengendur.
Kondisi ini menyebabkan jaringan yang menghubungkan lapisan epidermis dan dermis untuk menyusut.
Oleh karena itu, kulit bisa mengerut karena terjadi perubahan struktur dan tingkat elastisitas kulit.
Dengan begitu, kita bisa memegang benda basah dan licin lebih baik, seperti saat kita memegang atau menyentuh benda dalam kondisi kering.
Baca Juga: Kenapa Suatu Wilayah Bisa Mengalami Masalah Kemiskinan? Ini Penyebabnya