Ternyata, benang sutra yang digunakan untuk membuat jaring ini berasal dari kelenjar yang ada pada ekor laba-laba.
Mereka akan menarik sutra dari kelenjar dengan keempat kakinya. Hal ini menciptakan struktur seperti balon saat dikelurkan.
Nah, ketika angin berembus dan mengenai sutra, laba-laba akan menunggu dan memastikan kalau jaringnya terpasang.
Jika sudah, laba-laba akan menarik sutra baru dan menempelkannya pada sisa-sisa sutra yang sebelumnya sudah terbawa angin.
Hal itu dilakukan berulang kali sampai jaringnya membentuk garis melengkung ke segala arah. Umumnya, ini dilakukan sebanyak 20 kali.
Tak berhenti sampai situ, laba-laba akan memotong sekitar 13 baris sutra jaring yang tidak akan digunakannya. Untuk apa, Bo?
Laba-laba nantinya akan memutar jaringnya dari luar ke dalam dan menempelkan bagian demi bagian dengan kakinya.
Hal ini dilakukan laba-laba sampai ia menciptakan lingkaran dan berakhir dengan spiral pusat dari sutra lengket yang bisa menjebak mangsa.
O iya, meskipun bentuk jaring laba-laba tak selalu sama, namun pola yang digunakan untuk membuat jaringnya adalah sama.
Bisa Menjerat Mangsa
Meskipun berada dalam jaring, laba-laba tetap memangsa hewan lain, seperti serangga, cacing, kutu kayu, atau laba-laba lainnya.
Baca Juga: Tak Hanya Ular, Ini 7 Hewan Paling Berbisa di Dunia, Bisa Membahayakan Manusia