“Saya juga melakukan sosialisasi dan masalah itu akhirnya teratasi walaupun beberapa orang masih ada yang cuek dengan hal tersebut," lanjutnya.
Membuat Komunitas Otis
Bhre mengembangkan insiasi ini menjadi komunitas Otis, yang berarti ‘puntung rokok’ dalam bahasa slang Surabaya.
“Komunitas otis itu artinya komunitas puntung rokok yang mengumpulkan sampah puntung rokok," kata Bhre.
Hingga saat ini, mereka sudah bekerjasama dengan 15 cafe lokal dan mengumpulkan 30,000 puntung rokok yang sudah disulap menjadi lebih dari 100 kerajinan tangan serta lukisan.
Kemudian, sampah daur ulang tersebut dibuat menjadi lukisan hingga kerajinan tangan, teman-teman.
“Sampah puntung rokok saya buat jadi lukisan karena saya suka melukis. Dan ini menjadi lukisan pertama di Indonesia yang menggunakan sampah puntung rokok," ungkap Bhre.
“Selain itu ada kerajinan tangan dan kopiah dan saya hanya buat satu karena terbilang cukup rumit, ada gantungan kunci juga yang berisi filter rokok serta vas bunga," sambungnya.
Untuk menjadi generasi muda pembaharu, Bhre berpesan kepada anak-anak di Indonesia agar selalu mencari permasalahan di sekitar seperti terdapat banyak sampah dan mencari banyak referensi di internet.
Tak hanya itu, Bhre juga menyarankan agar kita menggunakan media sosial sebagai tempat untuk menyuarakan dan mengajak teman-teman agar berani melakukan perubahan.
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023