Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal mula istilah ini, ada beberapa teori yang beredar mengenai asal-usulnya.
Salah satu teori yang populer adalah bahwa warna biru digunakan untuk menggambarkan warna kulit bangsawan yang pucat.
Pada zaman dahulu, para bangsawan sering menghindari terpapar sinar matahari secara langsung dan lebih sering tinggal di dalam ruangan.
Karena minimnya paparan sinar matahari, kulit mereka menjadi pucat dan tampak biru.
Selain itu, ada teori lain yang menyebut bahwa konsep "darah biru" berkaitan dengan sistem kasta pada masyarakat di masa lalu.
Di banyak negara, sistem kasta mengatur masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial yang berbeda.
Kelas atas, yang terdiri dari bangsawan dan keluarga kerajaan, dianggap sebagai kelas yang paling tinggi dan memiliki hak istimewa.
Konsep darah biru menjadi semacam justifikasi atau pengakuan untuk membenarkan posisi dan hak istimewa kelas atas tersebut.
Populernya Istilah "Darah Biru"
Istilah "darah biru" memang sudah ada sejak zaman dulu dan digunakan untuk menyebut keluarga bangsawan.
Penggunaan istilah ini juga lebih banyak digunakan pada masa kerajaan atau monarki.