Tapi kenapa istilah ini masih terkenal hingga saat ini?
Ternyata istilah ini tetap populer berkat berbagai karya sastra yang dibaca masyarakat dari masa ke masa.
Dalam karya sastra, "darah biru" menjadi metafora yang melambangkan status sosial tinggi dan keturunan bangsawan.
Berbagai karya sastra seperti dongeng, puisi, dan novel, sering menggunakan istilah ini.
Kemudian, secara bertahap, darah biru menjadi simbol yang melambangkan keanggunan, kekuasaan, dan keturunan bangsawan.
Meski menjadi istilah yang banyak digunakan, tapi teman-teman harus tahu kalau konsep ini hanya mitos saja.
Tidak ada dasar ilmiah yang mendukung kalau seorang bangsawan memiliki darah yang berwarna biru.
Bahkan tidak ada dasar ilmiah yang menjelaskan bahwa darah bangsawan berbeda dengan darah orang biasa, ya.
Jadi, sekarang ini, istilah "darah biru" hanya digunakan sebagai metafora untuk melambangkan status sosial dan keturunan bangsawan saja.
Meski begitu, teman-teman tidak boleh menilai seseorang dari status sosialnya, ya.
Setiap orang layak untuk dihormati dan dinilai dari kemampuan serta kepribadiannya.
Baca Juga: Mengenal Paes, Riasan Tradisional Indonesia di Dahi Putri Bangsawan