Di siang hari, kita bisa melihat kawah yang berwarna hijau kebiruan. Itu karena di Kawah ijen terdapat kandungan asam yang tinggi.
Rupanya, senyawa kimia yang ada di Gunung Ijen ini memengaruhi warna api biru dan juga Kawah Ijen dengan cara yang berbeda.
Api biru adalah hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu. Warna biru api berasal dari tingginya suhu di kawah.
Dilansir dari Kompas.com, api biru akan terlihat lebih besar pada musim kemarau, yakni sekitar bulan Juli hingga September.
Apakah Api Biru Berbahaya?
Secara umum, fenomena api biru atau blue fire ini tidak berbahaya secara langsung untuk orang yang menyaksikannya.
Fenomena api biru itu terjadi secara alamiah dan merupakan hal yang aman bagi lingkungan sekitarnya sehingga menarik diamati.
Namun, kita tetap perlu mengikuti petunjuk keamanan dan keselamatan untuk menghindari atau mencegah risiko terjadi.
Misalnya, api biru di Kawah Ijen disebabkan oleh pembakaran gas alami, seperti gas belerang atau gas metana.
Ketika gas-gas itu terbakar, maka akan menghasilkan nyala api biru yang memikat, tetapi juga menghasilkan asap dan uap beracun.
Oleh karena itu, kita tidak dianjurkan untuk menyaksikan fenomena alam ini terlalu dekat dengan sumber api biru di kawah.
Ini karena, bisa saja kita terpapar gas beracun yang dilepaskan hingga menyebabkan gangguan atau iritasi pada pernapasan.
Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk keamanan dan anjuran yang diberikan oleh petugas yang berwenang di area tersebut.