Awan ini muncul seperti bentuk ombak yang bergulung sehingga banyak orang yang mengenalnya dengan sebutan roll cloud.
Dilansir dari Kompas.com, awan arcus biasa berada di langit rendah dan terlihat menumpuk dengan awan yang berbeda.
Bagaimana Terbentuknya Awan Arcus?
Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awan arcus adalah fenomena yang normal, meski jarang.
Awan arcus memang berbentuk seperti gelombang tsunami, namun awan ini tidak ada hubungannya dengan aktivitas tsunami di laut.
Awan ini terbentuk akibat perubahan angin yang kompleks dan interaksi antara angin horizontal dan vertikal.
Massa udara akan bertemu dengan medan yang tidak stabil sehingga bisa terjadi perubahan cuaca yang mendadak.
Nah, ketika itulah angin akan mengalami turbulensi yang menyebabkan perubahan arah dan kecepatan, teman-teman.
Hal inilah yang kemudian menciptakan pola gelombang yang spektakuler pada lapisan awan di langit seperti di Pontianak tahun lalu.
Sederhananya, awan ini muncul karena pertemuan udara hangat dari laut dan udara dingin dari darat dan pegunungan.
Awan arcus roll cloud ini diketahui sering terjadi di wilayah tropis dan sering muncul pada pagi dan sore hari, lo.
Kejadian itu tidak hanya menyebabkan terbentuknya awan arcus, tapi juga terjadinya angin laut dalam skala luas.
Baca Juga: Fenomena Alam Bulan Purnama Bisa Hasilkan Warna Berbeda, Ini Alasannya