Tetes-tetes air kecil ini mampu memantulkan cahaya dengan sudut yang sangat sempit sehingga menghasilkan warna putih.
Karena media pembiasan cahayanya berupa titik air yang kecil, maka warna yang dihasilkan sangat lemah karena difraksi.
Namun jika diperhatikan, pelangi putih tidak semuanya berwarna putih, ada warna kemerahan di tepi atas dan biru di tepi bawah.
Terbentuknya pelangi putih terkait erat dengan keadaan atmosfer, seperti keberadaan tetes air kecil dan kualitas cahaya.
Fenomena ini bisa terjadi pada pagi atau petang, ketika cahaya Matahari memiliki sudut rendah dan melewati atmosfer.
Sama seperti pelangi pada umumnya, kemunculan fenomena alam pelangi putih ini tidak memberikan dampak negatif.
Justru sebaliknya, banyak orang yang mencoba untuk mengabadikannya karena tergolong fenomena langka dan jarang terjadi.
Pernah Terjadi di Beberapa Tempat
Meskipun fenomena alam pelangi putih jadi fenomena yang langka, ternyata beberapa tempat pernah mengalaminya.
Pelangi putih ini bisa muncul di berbagai daerah yang memiliki keadaan cuaca dan atmosfer yang tepat, teman-teman.
1. Di atas Telaga Rannoch, barat Skotlandia. Berhasil diabadikan oleh seorang fotografer bernama Melvin Nicholson.
2. Di puncak Cairn Lochan, Skotlandia. Seorang pendaki gunung bernama Andy Luke berhasil mengambil gambarnya.