Pada salah satu karya yang berjudul Twigs, Rama menggambarkan abstraksi ranting-ranting pohon yang ditumpuk dan terjalin dengan buah, daun, dan bunga.
Jalinan dan saling terkait antara unsur-unsur pohon itu dimaknai sebagai ‘kerja sama’ dari semua bagian pohon untuk hidup.
Hal yang perlu direnungkan dari karya tersebut adalah kita sebagai manusia harus menggunakan seluruh fisik dan emosi kita, mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk bertahan hidup
Manusia tidak hanya berjuang untuk hidup bahagia, namun juga harus menerima segala kesedihan, kemarahan dan kesalahan sebagai bagian dari diri sendiri.
Kita bukan hanya menjadi pribadi yang siap menerima dan berbuat baik, tetapi juga perlu merangkul sisi jahat, kekerasan dan amarah, menjadi bagian yang tidak terpisahkan demi mencapai satu tujuan, hidup.
Rama menggunakan flora sebagai metafora kehidupan manusia, karena sebagai sesama makhluk hidup Raman merasa bahwa banyak hal yang dapat diperbandingkan.
Seperti siklus kehidupan, lahir, tumbuh, sakit, sembuh, bertambah besar, layu, sehat, tua dan mati, dimana baik manusia atau flora, kita semua mengalami itu.
Alam tentunya adalah guru bagi kehidupan yang apabila direnungkan, banyak sekali hal yang dapat dipelajari dan dipakai sebagai tuntunan hidup.
----
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023