Bahkan negara ini juga harus membayar ganti rugi perang yang sangat besar kepada negara-negara Sekutu.
Kondisi yang keras ini menimbulkan rasa tidak puas di kalangan masyarakat Jerman dan menciptakan ketidakstabilan politik di negara tersebut.
2. Kebijakan Ekspansionis
Negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Jepang memiliki keinginan untuk memperluas wilayah dan pengaruh mereka.
Kebijakan ekspansionis Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler, kebijakan fasis Italia di bawah pimpinan Benito Mussolini, dan kebijakan militeristik Jepang di Asia Timur menciptakan ketegangan dengan negara lain.
Ambisi ini memicu konflik dan mengakibatkan eskalasi ketegangan yang berujung pada pecahnya perang.
3. Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Dalam rangka menciptakan perdamaian dunia, dibuatlah LBB pada tahun 1919.
LBB dibentuk dengan tugas menjadi penengah antarnegara yang berselisih dan membantu penyelesaian.
Tapi, organisasi ini dinilai gagal menjalankan tugasnya, karena tidak banyak negara yang tergabung di dalamnya.
Karena itu, Perang Dunia II terjadi akibat LBB yang tidak bisa menjalankan perannya dengan benar.
4. Krisis Ekonomi atau Dikenal The Great Depression
Penyebab Perang Dunia II lainnya adalah depresi ekonomi global yang terjadi pada tahun 1930-an, dikenal.
Bahkan masalah ini dikenal sebagai "Depresi Besar," hingga sebabkan terjadinya Perang Dunia II.
Baca Juga: 5 Organisasi Semimiliter Bentukan Jepang, Ada Sainendan hingga Suishintai