Bobo.id - Zaman perunggu merupakan bagian dari zaman praaksara saat manusia belum mengenal tulisan.
Pada materi sejarah kali ini, kita akan belajar tentang zaman perunggu dan berbagai peninggalannya.
Pada zaman praaksara terbagi menjadi dua masa yaitu zaman batu dan zaman logam.
Nah, zaman perunggu merupakan bagian dari zaman logam dan merupakan masa akhir dari zaman praaksara.
Zaman perunggu yang masuk dalam zaman logam dikenal sebagai zaman perundagian, yaitu masa di saat adanya masyarakat yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
Kata perundagian diambil dari kata dasar undagi dari bahasa Bali, yang berarti orang yang memiliki keterampilan usaha tertentu.
Jadi, pada masa ini, manusia sudah mulai memiliki keterampilan untuk membuat benda tertentu, seperti gerabah, perhiasan kayu atau batu, hingga perkakas lain.
Zaman logam ini terbagi menjadi tiga, yaitu zaman tembaga, perunggu, dan besi.
Di Indonesia, tidak mengalami tiga zaman logam itu, tapi hanya dua jenis yaitu zaman perunggu dan besi.
Lalu seperti apa zaman perunggu itu? Berikut akan dikenalkan tentang zaman perunggu dan berbagai peninggalannya.
Zaman Perunggu
Zaman perunggu merupakan masa yang terjadi setelah manusia melalui zaman tembaga.
Baca Juga: Nekara, Gendang Perunggu yang pernah Menjadi Simbol Kemakmuran
Pada zaman perunggu, manusia mulai membuat berbagai perkakas dengan bahan dasar perunggu.
Zaman perunggu ini dikenali dengan ditemukannya berbagai jenis perkakas.
Di Indonesia ada banyak peninggalan dari zaman perunggu yang ditemukan.
Berikut beberapa peninggalan pada zaman perunggu yang ditemukan di Indonesia.
Peninggalan Zaman Perunggu
1. Candrasa
Candrasa adalah sejenis senjata yang dulunya digunakan untuk keperluan upacara.
Jenis peninggalan ini banyak ditemukan di daerah Bandung, Jawa Barat.
2. Kapak Corong
Ada juga kapak corong atau disebut juga kapak sepatu yang merupakan alat kebesaran dalam sebuah upacara adat.
Benda ini ditemukan di beberapa tempat seperti di Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
3. Nekara
Benda peninggalan yang cukup terkenal adalah nekara yang berukuran seperti genderang besar atau tambur yang mirip dandang terbalik.
Benda ini diperkirakan digunakan untuk keperluan upacara kematian, memanggil hujan, dan genderang perang.
Nekara ditemukan di beberapa tempat seperti Sumatra, Bali, Jawa, Sumbawa, Pulau Roti, Selayar, dan Kepulauan Kei.
Baca Juga: Periodisasi Zaman Logam, Mulai dari Zaman Tembaga hingga Besi, Materi Sejarah
Selama ini, nekara terbesar baru ditemukan di Indonesia dan sebut dengan nama The Moon of Pejeng yang ditemukan di daerah Bali.
4. Bejana Perunggu
Benda peninggalan lainnya adalah bejana perunggu yang berbentuk seperti periuk tapi lebih langsung dan gepeng.
Bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci, Sumatra dan Madura.
Saat diamati, dua bejana perunggu yang ditemukan di tempat berbeda ini memiliki hiasan yang mirip, lo.
5. Arca Perunggu
Ada juga arca perunggu yang berbentuk seperti manusia dan ada juga yang berbentuk binatang.
Arca ini berukuran kecil dan terdapat cincin pada bagian atasnya.
Cincin itu diperkirakan digunakan untuk menggantungkan arca yang kemudian digunakan sebagai liontin.
Beberapa arca perunggu di temukan di Bangkinang daerah Riau, Palembang, dan Bogor.
6. Moko
Moko juga termasuk salah satu benda peninggalan zaman perunggu yang ukurannya seperti nekara tapi lebih kecil.
Menurut penelitian, benda ini diduga sebagai pusaka seorang kepala suku dan terus diwariskan kepada keturunan laki-laki.
Benda ini banyak ditemukan di Pulau Alor dan Manggarai di Flores.
Baca Juga: Periodisasi Zaman Batu dari Paleolitikum hingga Megalitikum, Materi Sejarah
Nah, itu beberapa peninggalan pada zaman perunggu yang ada di Indonesia.
(Foto: Creative Commons/Tropenmuseum)
----
Kuis! |
Apa arti dari kata undagi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023